Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 7 Februari 2017

albab suriahJakarta, ICMES: ISIS akhirnya terkepung total di kota al-Bab setelah Pasukan Arab Suriah (SAA) terus bergerak maju, sementara delegasi parlemen Belgia menyatakan opini publik Eropa mengalami perubahan drastis mengenai isu Suriah.

Di Rusia, Menlu Sergey Lavrov menepis klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa Iran merupakan negara yang mensponsori terorisme, sementara di Lebanon, Hizbullah mengaku tetap bersama Iran meskipun semakin bermasalah dengan Amerika Serikat (AS).

Berita selengkapnya:

SAA Terus Bergerak, ISIS Terkepung Total di Al-Bab

Kelompok teroris ISIS akhirnya terkepung total di kota al-Bab setelah Pasukan Arab Suriah (SAA) terus bergerak maju ke arah kota yang menjadi basis terbesar dan terakhir ISIS di provinsi Aleppo, Suriah, ini.

SAA telah berhasil memutus rute suplai terakhir ISIS di al-Bab yang terhubung ke basis-basis lain kelompok teroris ini di bagian timur Suriah, dan praktis sekarang ISIS dari arah selatan terkepung oleh SAA, sedangkan di utara oleh milisi pemberontak Suriah yang didukung oleh Turki, manakala Damaskus dan Ankara bersaing untuk merebut al-Bab.

Observatorium Suriah untuk HAM menjelaskan bahwa pada Minggu malam SAA dan kelompok-kelompok bersenjata sekutunya telah meraih beberapa keberhasilan di tenggara al-Bab, dan Senin harinya mereka menggempur ISIS di sana.

Lembaga yang bermarkas di Inggris ini menambahkan bahwa didukung serangan udara, SAA dan sekutunya dapat memutus jalur yang menghubungkan al-Bab dengan wilayah-wilayah lain yang diduduki ISIS di provinsi Raqqa dan Deir al-Zor.

Seorang komandan pasukan pendukung pemerintah Suriah memastikan ISIS sudah terkepung total.  Dia menerangkan “ada satu lorong sempit tersisa di al-Bab”, dan pasukan pemerintah sekarang menguasai sebagian besarnya “pada jangkauan tembak yang dekat”.

Kubu Turki berusaha menguasai al-Bab sejak dua bulan lalu, dan belakangan ini kubu Suriah ikut bergerak ke sana dan dalam waktu relatif singkat berhasil menguasai lebih dari 30 distrik dan desa dalam perjalanannya menuju al-Bab.

Gerak maju SAA ke al-Bab meningkatkan resiko terjadi nyakonfrontasi mereka dengan tentara Turki dan kelompok-kelompok pemberontah Suriah dukungan Turki yang tergabung dalam Pasukan Kebebasan Suriah (FSA).

Tak jelas apakah kedua kubu ini sudah menjalin kesepakatan diam-diam terkait serangan ke al-Bab, terutama karena Rusia yang mendukung serangan SAA pernah beberapa kali ikut serta dalam serangan udara Turki terhadap ISIS di al-Bab. (reuters/afp)

Parlemen Belgia:  Al-Assad Menang Perang, Opini Eropa Berubah Drastis

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan sebagian besar negara Eropa “menempuh kebijakan yang tidak realistis sejak awal perang Suriah”, sehingga tersisih dengan sendirinya dari peran seharusnya dapat mereka mainkan dalam masalah ini.

Dalam pertemuan dengan delegasi parlemen Belgia pimpinan Filip Dewinter di Damaskus, Senin (7/2/2016), dia menambahkan bahwa negara-negara Eropa itu telah merugikan rakyat masing-masing karena menyokong organisasi-organisasi yang melakukan berbagai jenis kejahatan teror terhadap rakyat Suriah.

Al-Assad mengatakan politisi di Barat tidak pernah peduli terhadap kepentingan rakyat mereka sendiri ketika datang untuk memenangkan pemilu. Menurutnya, pendekatan mereka telah “menyebabkan munculnya kebijakan Eropa yang tersisih dari realitas” sehingga juga menyebabkan mereka kehilangan peranan tradisional dan posisinya dalam diplomasi dunia.

Di pihak lain, Dewinter mengatakan, “Keberhasilan tentara Suriah membebaskan Aleppo telah memberikan perubahan besar pada perimbangan kekuatan dalam perang melawan terorisme, dan mengubah pendirian banyak pejabat di negara-negara Eropa.”

Dia juga memastikan bahwa jika terorisme di Suriah dapat ditumpas maka penyebarannya di seluruh dunia praktis akan berkurang.

Delegasi Belgia juga memastikan bahwa opini publik di banyak negara Eropa mengalami perubahan drastis dalam menyikapi apa yang terjadi di Suriah.  (sana/presstv)

Rusia Bantah Tuduhan AS Terhadap Iran

Menlu Rusia Sergey Lavrov menepis klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa Iran merupakan negara yang mensponsori terorisme.

“Sama sekali tak ada hubungan Iran dengan kelompok IS (ISIS), Front al-Nusra maupun klelompok-kelompok teroris lain, termasuk kelompok-kelompok yang tercantum dalam daftar hitam Dewan Keamanan (PBB),” katanya dalam perbincangan dengan para wartawan yang disiarkan oleh Radio Vesty FM di Moskow, Senin (6/2/2017).

Dia menambahkan bahwa alih-alih mensponsori terorisme, Iran justru andil besar dalam penumpasan kelompok teroris ISIS dengan mendukung langkah-langkah pemerintah Suriah dalam melawan terorisme.

“Kami terus berusaha menciptakan satu front melawan para teroris di level dunia, negara manapun yang merasa terancam terorisme dapat berpartisipasi dalam penumpasan ini. Saya berharap Iran tetap menjadi bagian dari upaya kolektif penumpasan terorisme,” imbuhnya.

Sehari sebelumnya, Trump melanjutkan statemen-statemen pedasnya terhadap Iran dengan menyebut negara republik Islam ini sebagai negara teroris nomor wahid.

Jubir Presiden Rusia Dmitri Peskov juga membantah tudingan Trump ini dengan menyatakan Kremlin tidak memandang Iran sebagai teroris.

“Kami tak sepakat dengan sikap (Trump) ini… Federasi Rusia menjalin hubungan dan kemitraan yang baik dengan Iran dan bekerjasama dengannya di berbagai bidang,” terangnya. (irna)

“Persetan AS, Hizbullah Tetap Bersama Iran Melawan Takfiri dan Zionis”

Gerakan Hizbullah Lebanon menegaskan pihak akan tetap bersama Iran meskipun semakin bermasalah dengan Amerika Serikat (AS).

“AS suka atau tidak, kami tetap setia bersama kubu Republik Islam Iran melawan bahaya takfiri dan Zionis. Dalam kelanjutan konflik Arab-Israel dan di tengah hegemoni AS, Republik Islam Iran sekarang merupakan benteng yang tangguh dalam perlawanan terhadap bahaya Israel, takfiri dan AS, ’ tegas Syeikh Nabil Qaouk, anggota Dewan Pusat Hizbullah dalam acara peringatan hari kelahiran Sayyidah Zainab bin Ali bin Abi Thalib ra, Senin (6/2/2017).

Dia menjelaskan bahwa ketika Lebanon terlibat perang melawan Israel dan mendapat serangan dari kaum takfiri, Iran menjadi negara paling gigih menyokong Hizbullah, dan selama 38 tahun sejak kemenangan revolusi Islam  di Iran, negara ini tak pernah menghentikan bantuannya kepada resistensi di Lebanon, Palestina, Suriah dan Irak.

“Iran sekarang merupakan pendukung yang strategis dan tangguh bagi semua negara ini dalam menghadapi bahaya takfiri dan Israel. Karena itu kamipun tetap berada di satu kubu dengan Iran, baik AS suka ataupun tidak suka. Tak bisa kami tak loyal kepada Iran,” lanjutnya.

Dia juga menegaskan bahwa sebesar apapun tekanan dan sanksi regional dan internasional terhadap Hizbullah agar mengubah sikap dan keluar dari Suriah, gerakan ini tetap tak akan berhenti berlaga melawan para ekstrimis takfiri. (irna)