Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 28 Maret 2017

iran vs isisJakarta, ICMES: ISIS mengancam akan menyerang Iran dan meneror para pemimpin negara ini.

Para anggota kelompok teroris ISIS asal negara-negara asing dilaporkan telah keluar semuanya dari kota Raqqa, Suriah utara, menuju provinsi Deir el-Zor, Suriah timur.

Rusia menyerukan penyelenggaraan sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki berlanjutnya serangan udara Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan banyak korban sipil di Mosul, Irak utara.

Berita selengkapnya;

ISIS Siapkan “Brigade Salman al-Farisi” Untuk Habisi Para Pemimpin Iran

Kelompok teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah video propagandanya yang beredar di akun-akun medsos para ekstrimis mengancam akan melancarkan serangan di dalam wilayah Iran untuk membunuh para pemimpin negara republik Islam ini.

Dalam video berdurasi 36 menit dengan judul “Negeri Persia, Antara Kemarin dan Sekarang” ISIS melontarkan pernyataan-pernyataan pedas terhadap Iran antara lain dengan menyebutnya “negara Rafidhah” dan “agama Rafidhah” , dan mengutuk orang-orang Syiah yang berperang di Suriah dan Irak.

Video propaganda khusus ISIS anti Iran yang tergolong langka ini diisi pernyatan-pernyataan berbahasa Arab yang dicampur dengan bahasa Persia, dan dibuat oleh ISIS bagian “biro media Wilayat Diyala” Irak.

Dalam video ini terlihat seorang pria mengenakan seragam militer dan menunjuk ke arah sekelompok pria di belakangnya yang juga mengenakan seragam militer.

“Inilah pesan dari kami kepada pemerintahan Safavi Rafidhah. Brigade yang kalian saksikan ini adalah sekelompok saudara berbangsa Persia dalam Brigade Salman al-Farisi,” ungkap pria itu.

Sekelompok pria bersenjata itu kemudian melepaskan tembakan ke arah gambar para pemimpin Iran yang tergantung di beberapa tiang.

Pria itu kemudian berbicara dengan bahasa Persia yang disertai subtitel bahasa Arab di bawahnya.

“Ini adalah pesan dan peringatan kepada orang-orang syirik dan murtad, kepada Majusi dan Rafidhah.”

Sadisnya, dalam video ini juga terlihat beberapa orang yang membawa pisau menyembelih sejumlah pria lain yang juga mengenakan seragam militer yang dipasangi tulisan “Organisasi Badar” (kelompok pejuang Syiah Irak) dan “Labbaika, Ya Husain”.  Kepala yang terpotong kemudian diletakkan di atas jasad yang tergenang darah.

Di bagian akhir video, ISIS bersumpah akan menghabisi pemimpin tertinggi Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, “membebaskan Iran”, dan menjadikan negara ini sebagai “negara Sunni seperti semula.”

Selama ini kelompok teroris pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi ini sudah berulangkali menyusup ke Iran namun selalu berhasil dicegah dan diatasi oleh pasukan Iran jauh sebelum mendekati perbatasan Iran.

Teheran pernah beberapa kali menegaskan akan menghabisi ISIS jauh sebelum mereka dapat mendekati perbatasan Iran.  Ketatnya pantauan Iran membuat negara ini tak pernah terkena serangan ISIS sehingga oleh pemerintah Saudi malah dijadikan dalih untuk menuding Iran berada di balik fenomena ISIS. (dpa/rayalyoum)

Terkepung Dari Tiga Arah, ISIS Asing Angkat Kaki Dari Raqqa

Para anggota kelompok teroris ISIS asal negara-negara asing dilaporkan telah keluar semuanya dari kota Raqqa, Suriah utara, menuju provinsi Deir el-Zor, Suriah timur, sehingga anggota yang tersisa hanyalah mereka yang berasal dari provinsi Aleppo, Idlib, Deir al-Zor dan Raqqa sendiri.

Beberapa penduduk Raqqa, Senin (27/3/2017), mengatakan kepada DPA, “Para anggota ISIS telah menyebarkan rumor jebolnya Bendungan Furat (Eufrat) Ahad kemarin dan menyeru penduduk agar keluar dari kota ini sehingga ribuan penduduk keluar melintasi Sungai Furat menuju bagian selatan kota. Para penebar rumor itu ikut menyeberangi Sungai Furat dan bergerak menuju provinsi Deir al-Zor, sedangkan anggota ISIS yang tersisa adalah anak-anak provinsi Raqqa, Aleppo, dan Deir al-Zor.”

Seorang penduduk distrik Firdaus yang dihuni oleh banyak anggota ISIS asing di Raqqa menuturkan, “Salah seorang hakim ISIS berkewarganegaraan Mesir Senin pagi telah bergerak menuju Deir al-Zor bersama keluarganya, membawa tas-tas koper bersama isteri, anak-anak, dan seorang budaknya.”

Penduduk yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keamanan dirinya ini menambahkan, “Ketika saya bertanya kepada hakim itu pergi kemana para anggota asing ISIS, kami mendapatkan doktrin-doktrin agar meninggalkan kota Raqqa menuju kota Mayadin di bagian timur provinsi Deir al-Zor.”

Dia menjelaskan bahwa distrik Firdaus semula ditinggali oleh lebih dari 600 keluarga para anggota asing ISIS yang lazim disebut “Muhajirin”, tapi belakangan sudah tak ada lagi satupun di antara mereka di sana.

Menurutnya, Minggu lalu sebanyak lebih dari 70 keluarga telah bergerak menyeberang Sungai Furat dengan perahu dan kapal-kapal kecil, sementara di seberang selatan sungai ini beberapa mobil sudah menunggu mereka.

Di pihak lain, aliansi Arab-Kurdi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) belakangan ini telah mengepung kota Raqqa dari tiga arah, dan posisi ISIS kian terjepit setelah SDF berhasil menguasai pangkalan udara militer Tabqa.

Sementara itu, kawanan bersenjata ISIS juga angkat kaki dari provinsi Sweida menuju Raqqah setelah terdesak dalam pertempuran sengit melawan pasukan pemerintah Suriah. Setelah itu, terjadi pula gelombang kedua keluarnya pasukan ISIS dari distrik al-Wa’ar, Homs, menuju Jarablus di bagian timur provinsi Aleppo.

Di bagian lain, sumber militer Suriah menepis klaim kelompok teroris Ahrar al-Sham bahwa satu unit helikopter tentara Suriah tertembak jatuh di provinsi Latakia. Sumber itu menyebut klaim itu “sama sekali tidak benar.” (rayalyoum)

Rusia Serukan Penyelidikan Pembunuhan Massal Oleh AS Di Mosul

Rusia menyerukan penyelenggaraan sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki berlanjutnya serangan udara Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan banyak korban sipil di Mosul, Irak utara.

“Dalam serangan udara AS ke Mosul selama 10 lalu sekira 100 warga sipil terbunuh… Kecil kemungkinan Dewan Keamanan sependapat dalam masalah ini, tapi kami akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kami agar keadaan dapat dikendalikan,” ungkap Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam jumpa pers bersama sejawatnya dari Italia Angelino Alfano  di Moskow, Senin (27/3/2017), seperti dilansir Segodnya milik Rusia.

Dia memastikan AS dalam serangan udara terbarunya telah melakukan pemboman selama lebih dari satu jam sehingga aneh jika selama ini AS tidak menyadari kawasan-kawasan yang diserangnya itu merupakan kawasan sipil.

Terakhir dia berharap Mosul segera lepas total dari cengkraman kelompok teroris ISIS.

Sejauh ini sebanyak ratusan orang, termasuk perempuan dan anak kecil, yang tersebar di berbagai kota di Irak, termasuk Daquq dan Mosul, serta Suriah, termasuk Manbij, tewas akibat serangan udara pasukan koalisi internasional pimpinan AS.

Beberapa waktu lalu Moskow juga menegaskan keharusan pasukan koalisi menghentikan serangan udaranya di Mosul karena telah menjatuhkan banyak korban jiwa di pihak sipil. (irna)