Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 18 Oktober 2016

Jakarta, ICMES: Di hari pertama operasi pembebasan Mosul, Irak utara, pasukan negara ini berhasil membebaskan puluhan desa di sebelah timur Mosul hingga mencapai kawasan yang berjarak sekira 25 km dari Mosul, sementara konvoi besar ISIS hancur dihantam serangan udara di dekat perbatasan Irak – Suriah.

Mengenai Suriah, Kemhan Rusia mengumumkan bahwa gencatan senjata akan diberlakukan selama delapan jam di Aleppo pada Kamis mendatang, sementara UE menunjukkan kemarahan mereka terhadap serangan Rusia yang, menurut mereka, telah menewaskan ratusan orang di Aleppo.

Di Yaman, presiden tersingkir Abd Rabbuh Mansour Hadi dikabarkan menyetujui  gencatan senjata tiga hari, namun suku-suku di provinsi di Sanaa justru bangkit mengangkat senjata untuk membalas kejahatan Arab Saudi dan sekutunya.

Dan laporan lain menyebutkan Bandara internasional King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi, menempati rangking tertinggi dalam daftar bandara terburuk di dunia.

Berikut ini beberapa peristiwa utama Timteng tersebut:

Hari Pertama Operasi Militer, Pasukan Irak Dekati Mosul Sejarak 25 Km

Di hari pertama operasi pembebasan Mosul, ibu kota provinsi Nineveh, Irak utara, pasukan Negeri 1001 Malam ini terus bergerak maju dan berhasil membebaskan sedikitnya 21 desa di sebelah timur Mosul serta menguasai persimpangan al-Hamdaniyah dan pusat distrik al-Namrud, Senin (17/10/2016).  Posisi-posisi kelompok teroris di kawasan al-Syura di selatan Mosul mendapat gempuran sengit senjata artileri.

Seperti diketahui, Perdana Menteri Irak Haider Abadi, Minggu malam (16/10/2016) mengumumkan dimulainya operasi pembebasan Mosul. Pasukan Irak lantas bergerak dari kawasan Khazir di timur laut Mosul menuju kawasan Sahl Ninawa sebagai persiapan untuk serbuan ke Mosul.

Seorang petempur Irak lainnya mengatakan pasukan Irak terus bergerak maju di kawasan Khazir dan berhasil membebaskan banyak desa strategis di kawasan Sahl Nineveh hingga mencapai persimpangan distrik Hamdaniyah yang berjarak sekira 25 km dari Mosul.

Di hari pertama operasi itu pasukan keamanan Irak berhasil merebut kembali kawasan seluas lebih dari 40 km persegi dari tangan ISIS tanpa perlawanan yang berarti. Kawanan teroris itu hanya mencoba menghambar gerak maju pasukan Irak dengan meledakkan bom-bom mobil dan memasang ranjau di jalanan.

Amerika Serikat (AS) menyatakan pasukan Irak bergerak maju sesuai rencana, dan Pentagon optimis pasukan Irak akan berhasil merebut kembali kota kedua terbesar di Irak tersebut.

Konvoi Besar ISIS Hancur Total Dihajar Serangan Udara

Sumber lokal provinsi Nineveh, Irak utara, Senin (17/10/2016), mengabarkan bahwa konvoi besar kelompok teroris takfiri ISIS hancur dihantam serangan udara di dekat perbatasan Irak – Suriah. Konvoi itu terdiri atas para anggota ISIS dari negara-negara lain, terutama Arab, dan diamuk pasukan udara ketika berusaha kabur ke kota Raqqah, Suriah, sesuai perintah organisasi teroris ini agar meninggalkan kota Mosul, Irak, Senin (17/10/2016).

“Pada sore hari ini (Senin) tet-jet tempur telah membom konvoi besar ISIS yang terdiri atas 30 kendaraan yang bermaksud memindah para anggota ISIS asal negara-negara Arab dan lain-lain beserta keluarga mereka. Mereka berusaha kabur ke arah perbatasan Irak-Suriah. Serangan ini menghancurkan konvoi itu secara total dan membunuh sebagian besar orang yang ada di dalamnya,” ungkap sumber anonim itu.

Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Aleppo

Kemhan Rusia mengumumkan bahwa gencatan senjata akan diberlakukan selama delapan jam di Aleppo pada Kamis mendatang (20/10/2016).

“Kami menyadari bahwa koordinasi semua persoalan (mengenai pemberlakuan kembali gencatan senjata di Aleppo) bisa jadi memerlukan waktu lama. Karena itu kami mengambil keputusan untuk tidak membuang-buang waktu dan untuk memperkenalkan ‘jeda kemanusiaan’, terutama untuk lintasan warga sipil secara bebas, evakuasi warga yang sakit dan terluka, serta keluarnya kawanan bersenjata,” kata pejabat senior militer Rusia Sergei Rudskoi pada konferensi pers, Senin (17/10/2016).

Dia menambahkan bahwa dalam gencatan senjata itu jet-jet tempur Rusia dan Suriah akan menghentikan serangan dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00 waktu setempat.

Di hari yang sama, Uni Eropa (UE) mengutuk keras serangan udara Rusia di Suriah, dan menyebutnya berpotensi terjerumus pada kejahatan perang.  UE bahkan bersumpah untuk meningkatkan sanksi terhadap pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

“Sejak awal serangan rezim ini dan sekutunya, terutama Rusia, intensitas dan skala pemboman udara dari Aleppo timur jelas tidak proporsional,” bunyi statemen UE.

UE menyatakan bahwa kejahatan di Suriah harus perkarakan di Pengadilan Pidana Internasional, meskipun tidak jelas bagaimana dan kapan.

Mansour Hadi Sepakati Gencatan Senjata Yaman, Suku-Suku di Sanaa Justru Bangkit

Menlu Yaman pada pemerintahan presiden tersingkir Abd Rabbuh Mansour Hadi, Abdel Malik al-Mekhlafi, menyatakan bahwa menyusul adanya desakan internasional Mansour Hadi menyepakati gencatan senjata selama tiga hari atau 72 jam. Bersamaan dengan ini suku-suku di provinsi di Sanaa justru menyatakan bangkit mengangkat senjata untuk membalas kejahatan Arab Saudi dan sekutunya.

“Presiden menyepakati gencatan senjata selama 72 jam, dan dapat diperpanjang apabila pihak lawan konsisten,” tulis al-Mekhlavi di halaman Twitternya, Senin (17/10/2016), sembari menyebutkan pengaktifan komisi pengawas gencatan senjata dan diakhrinya blokade kota Taiz.

Hal ini dinyatakan setelah Amerika Serikat, Inggris dan Utusan PBB untuk Yaman menyerukan semua pihak yang bertikai di Yaman agar memberlakukan gencatan senjata selama beberapa hari.

Utusan PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheickh Ahmed lantas mengumumkan gencatan senjata dimulai pada hari Rabu pukul 23.59 waktu Yaman.

Di hari yang sama, sebanyak tujuh suku Khulan al-Tayyal di provinsi Sanaa menggelar pertemuan adat dan menyerukan mobilisasi umum untuk melawan “barbarisme” Arab Saudi terhadap Yaman.

Mereka menegaskan keberpihakan mereka kepada tentara Yaman dan pasukan komite-komite rakyat di medan pertempuran, dan kesiapan mereka untuk mengorban harta dan jiwa demi membela tanah air  Yaman.

Bandara Jeddah Terburuk Sedunia

Bandara internasional King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi, berada di puncak daftar bandara-bandara terburuk di dunia. Situs sleepinginairports.com membuat daftar berisi sepuluh bandara terburuk sedunia tahun 2016.

Daftar ini dibuat setelah mengevaluasi pendapat para pengguna bandara. Mereka ditanya soal kebersihan, kesehatan, layanan sampingan, dan fasilitas kenyamanan yang  tersedia di bandara dan restoran-restoran.

Setelah daftar ini dirilis, para netizen membuat hastag #JeddahTheWorstAirport.

Sebuah sumber di kantor maskapai Saudi menyatakan, mereka akan segera mengeluarkan statemen resmi terkait hasil polling ini.

Dalam daftar ini, bandara Juba di Sudan berada di peringkat kedua. Peringkat ketiga hingga kesepuluh secara berurutan ditempati oleh Port Harcourt (Nigeria), Tashkent (Uzbekistan), Santorini Thira, Chania, Heraklion (Yunani), Caracas Simon Bolivar (Venezuela), London Luton (Inggris), dan Kathmandu Tribhuvan (Nepal).

(alalam/foxnews/rt/dpa/afp/alsumarianews/qudsonline)