Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 13 Desember 2016

Jakarta, ICMES: Aleppo berhasil dibebaskan total dari pendudukan kawanan bersenjata, dan penduduk bersuka ria dan turun ke jalanan.

Sumber-sumber Iran di Suriah menyatakan Teheran mengirim “Brigade Fatimiyoun” untuk menghadang amuk ISIS di kota Palmyra.

Iran menyatakan aksi teror belakangan ini terjadi di mana-mana justru karena kelompok-kelompok teroris sudah terpuruk.

Kelompok militan Kurdi bertanggungjawab atas ledakan dua bom kembar membunuh sedikitnya 44 di Istanbul, Turki.

Berita selengkapnya;

Aleppo Bebas, Penduduk Bersuka Ria

Aleppo, kota terbesar kedua dan “ibu kota” perekonomian Suriah, akhirnya bebas total dari pendudukan kawanan bersenjata pemberontak dan teroris, Senin malam atau Selasa dini hari (12-13/12/2016).

Alalam memberitakan bahwa penduduk Aleppo turun ke jalan-jalan bersuka ria dan sebagian orang melepaskan tembakan ke udara mendengar kabar keberhasilan pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya membebaskan seluruh wilayah kota ini.

“Tentara Suriah dan sekutunya telah menyerbu kubu-kubu dan kantung-kantung terakhir teroris di bagian selatan Aleppo timur, dan mereka sudah nyaris menguasai penuh Aleppo timur di tengah porak porandanya barisan kawanan bersenjata,”  ungkap reporter al-Alam.

Alalam juga mengutip laporan Reuters bahwa tentara Suriah sudah berada di saat-saat terakhir menjelang deklarasi kemenengan perang pembebasan Aleppo.

TV pemerintah Suriah menayangkan penggalan-penggalan video suka ria penduduk Aleppo atas kemenangan Pasukan Arab Suriah, SAA, dan sekutunya.

“Kemenangan tinggal beberapa saat lagi, tentara masih menyisir kawasan Bustan al-Qasr, al-Kalasah, al-Zabadiyah, al-Amiril dan Tel al-Zararir untuk memastikan ketiadaan kawanan bersenjata oposisi di sana,” ujar sumber militer kepada AFP.

Sebelumnya, lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) menyatakan  bahwa kelompok-kelompok bersenjata sudah “ambruk total,” dan mundur dari enam lingkungan yang semula mereka kuasai di Aleppo timur, Senin (12/12/2016).

“Para petempur kelompok-kelompok itu Senin sore mundur sepenuhnya dari Bustan al-Qasr, al-Kalasah, Karam al-Daadaa, al-Firdaun, al-Jalum dan Jisr al-Hajj…Mereka ambruk total… Perang Aleppo sudah mendekati ujungnya,” ungkap Direktur Ekskutif SOHR, Rami Abdulrahman.

Disebutkan bahwa wilayah Aleppo timur yang masih dikausai kawanan bersenjata kini tak sampai 10 persen, sementara lebih dari 10,000 penduduk mengungsi pada 24 jam terakhir.

“Kawasan yang masih dikuasai oposisi dewasa ini sedikit sekali, dan bisa jatuh (ke tangan pasukan Suriah) sewaktu-waktu… Boleh dikata bahwa Perang Aleppo sudah memasuki tahap terakhir, setelah pasukan pemerintah menguasai lebih dari 90 luas wilayah (Aleppo) timur,” lanjutnya.

Sumber militer Suriah mengatakan tentara pemerintah dan sekutunya telah memulihkan keamanan dan stabilitas di sejumlah daerah permukiman di bagian selatan Aleppo timur, termasuk lingkungan Sheikh Saed, al-Salihin dan Karam al-Daadaa.

Menurut Abdulrahman, kawanan bersenjata kini bertahan hanya di dua lingkungam yaitu al-Mashhad dan al-Sukri, sedangkan area di beberapa lingkungan yang tersisa sudah terbagi antara pasukan pemerintah dan kawanan bersenjata.

Seorang perwira militer Suriah mengatakan bahwa 98 persen kota Aleppo sudah dikuasai oleh pasukan pemerintah sehingga operasi pembebasan kota ini sudah hampir selesai.

Kepala komite keamanan Aleppo di kawasan Sheikh Saed mengatakan kepada wartawan, “Perang di Aleppo timur harus segera tuntas, teroris tak punya banyak peluang lagi; menyerah atau mati.”

Para pengamat senior dari Carnegie Middle East Center menyatakan keberhasilan menguasai Aleppo “ akan menjadi kemenangan besar bagi pemerintah, menghancurkan tulang punggung oposisi bersenjata, dan mengatasi pikiran bahwa pemerintahan dapat digulingkan secara militer.” (mm/alalam/raialyoum/sana/irna)

“Brigade Fatimiyoun” Turun Tangan Hadapi ISIS di Palmyra

Sumber-sumber Iran di Suriah menyatakan Teheran mengirim bantuan militer dengan mengirim “Brigade Fatimiyoun” yang para anggotanya antara lain terdiri atas orang-orang Afghanistan untuk menghadang amuk ISIS di kota Palmyra (Tadmur), provinsi Homs, Suriah.

Mereka dikerahkan ke Palmyra sejak beberapa waktu lalu dan berada di garis terdepan untuk mematahkan serangan hebat kelompok teroris ISIS yang berambisi untuk menguasai lagi kota purbakala tersebut.

Namun demikian, ISIS yang dikabarkan telah mengerahkan 4000-an anggotanya berhasil mencapai ambisi itu setelah bertempur sengit dengan pasukan Suriah dan kelompok-kelompok bersenjata pendukungnya.

Gubernur provinsi Homs Talal al-Barazi Minggu lalu mengatakan bahwa para komandan tempur pasukan pemerintah Suriah memutuskan untuk mundur dari tengah kota Palmyra akibat masifnya serangan ISIS.

Menurutnya, ISIS mengerahkan pasukan dari Raqqah dan Deir ez-Sor, dan pasukan pemerintah berjuang keras dan menggunakan  segala fasilitas tempur yang ada untuk mencegah kebercokolan ISIS di Palmyra.

ISIS beraksi di Tadmur ketika pasukan Suriah semakin mendekati detik-detik kemenangan final dalam perang di Aleppo melawan kelompok-kelompok pemberontak dan teroris. (mm/tasnim)

Kondisinya Melemah, Teroris Mengamuk di Dunia

Juru bicara Kemlu Iran Bahram Ghasemi menyatakan bahwa aksi teroris belakangan ini terjadi di mana-mana justru karena kelompok-kelompok teroris sudah terpuruk.

“Serangkaian aksi peledakan yang terjadi belakangan ini di sejumlah negara dunia terjadi akibat kekalahan dan keterpurukan para teroris,” katanya, Senin (12/12/2016).

Dia menyampaikan ucapan belangsungkawab atas serangan teror bom yang menjatuhkan puluhan korban tewas di ibu kota Somalia.

“Harus digalang kekompakan dan kerjasama semua negara dunia untuk memerangi dan membasmi fenomena keji teror hingga ke akar-akarnya,” tegas Ghassemi. (mm/irna)

Bom Kembar Tewaskan 44 Orang di Turki, Militan Kurdi Bertanggungjawab

Kelompok militan Kurdi menyatakan bertanggungjawab atas ledakan dua bom kembar yang mengguncang Istanbul dan membunuh sedikitnya 44 orang yang sebagian besar polisi, dan melukai 155 lainnya.

Elang Pembebasan Kurdi (TAK), kelompok yang memisahkan diri dari Partai Pekerja Kurdi (PKK) dalam statemennya yang dipublikasi melalui lamannya menyatakan serangan yang terjadi Sabtu malam lalu itu tidak ditujukan kepada warga sipil.

Mendagri Turki Suleyman Soylu dalam jumpa pers, Senin (12/12/2016) menyatakan sebanyak 235 orang telah ditangkap terkait ledakan  ini di 11 provinsi. Mereka adalah orang-orang yang terkait dengan PKK dan pendukungnya, termasuk para pemimpin Partai Demokrasi yang merupakan partai oposisi.

Menurutnya, 36 di antara para korban tewas adalah polisi, sedangkan sisanya adalah warga sipil.

Dalam jumpa pers sehari sebelumnya dia menyebutkan bahwa satu ledakan besar terjadi dan diikuti oleh ledakan susulan yang lebih kecil pada sekitar pukul 23.00 waktu usai pertandingan sepak bola di  Arena Besiktas Vodafone.

Ledakan pertama berasal dari sebuah bom mobil yang diledakkan dengan menggunakan remote control, dan tak lama kemudian terjadi ledakan kedua yang berasal dari seorang pelaku serangan bom bunuh diri. Keduanya terjadi di dua lokasi yang berjarak kurang dari satu mil. (mm/cnn/anadolu)