Rangkuman Berita Utama Timteng, Rabu 19 Oktober 2016

Jakarta, ICMES: Berita seputar perkembangan operasi militer Irak untuk pembebasan kota Mosul dari pendudukan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyita perhatian media Timteng.  Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperkirakan pasukan Irak akan sulit membebaskan kota ini, sementara di hari kedua operasi tersebut pasukan Irak masih relatif lancar bergerak menuju kota ini.

Di Arab Saudi, da’i takfiri Wahabi asal Suriah yang tinggal di Riyadh, Arab Saudi, Syeikh Adnan al-Aroor menyatakan bahwa tujuan pasukan Irak adalah membantai penduduk Mosul.

Di Suriah, sebanyak 25 keluarga kombatan ISIS telah kabur dari Mosul, Irak utara, dan tiba di kota Markadah bagian selatan provinsi Hassakah, Suriah. Dikabarkan bahwa ISIS telah menggali jalur terowongan besar yang cukup untuk dilewati motor menuju titik-titik kawasan yang dekat dengan perbatasan Irak-Suriah.

Dan di barat Mosul, dua orang tokoh ISIS tewas terkena serangan pasukan Irak.

Berikut ini rangkuman beberapa peristiwa utama Timteng tersebut:

Obama Perkirakan Pertempuran Akan Berat di Mosul

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperkirakan pasukan Irak akan sulit membebaskan Mosul, Irak utara. Namun, di hari kedua operasi pembebasan ibu kota provinsi Nineveh ini pasukan Irak dilaporkan masih relatif lancar bergerak menuju kota ini.

“Saya yakin kita bisa sukses, meskipun itu akan menjadi laga yang berat dan pertempuran yang sulit. Akan ada pasang surut dalam proses ini,” kata Obama saat konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (18/10/2016).

Diperkirakan di sana terdapat sekitar 3000-4500 kombatan ISIS, dan sebelum mencapai kota kedua terbesar di Negeri 1001 Malam ini pasukan pembebasan harus merebut kembali kawasan sekitarnya.

Sejauh ini pasukan Irak dilaporkan terus bergerak maju terutama di dua titik kawasan. Pertama di selatan Mosul di mana pasukan pemerintah pusat Irak bergerak dari pangkalan al-Qayyarah. Kedua di timur Mosul di mana pasukan Kurdistan, Peshmerga, juga terus merangkak maju.

Di front selatan pasukan Irak bergerak lambat di sepanjang sisi Sungai Tigris, mencapai desa Hamam al-Alil dan sudah tersebar di dekat Qarqush, salah satu distrik terbesar yang ditinggali oleh warga Kristen Irak.

Pasukan koalisi mengaku telah menghancurkan 52 sasaran melalui serangan udara di hari pertama. Mereka menyokong pasukan Irak dengan serangan udara dan pelatihan, dan terdapat pula pasukan khusus AS, Inggris, dan Perancis di lapangan yang bertugas sebagai konsultan militer.

Adnan al-Aroor Nyatakan Operasi Mosul Adalah Untuk Bunuhi Penduduk

Da’i takfiri Wahabi asal Suriah yang tinggal di Riyadh, Arab Saudi, Syeikh Adnan al-Aroor angkat bicara mengenai operasi ganyang ISIS di Mosul yang sudah berjalan dua hari. Di pihak lain, Perdana Menteri Irak Haider Abadi mengingatkan bahwa faham takfiri yang membunuhi banyak orang di Irak kelak juga akan membunuhi orang-orang lain di negara-negara Arab Teluk Persia.

Adnan al-Aroor yang sering tampil di channel-channel  TV satelit Wahabi menyatakan bahwa tujuan pasukan Irak adalah membantai penduduk Mosul.

“Penduduk Mosul terancam aksi pembantaian dengan dalih perang DAESH (ISIS),” ungkapnya dalam penggalan video yang dia sebarkan di Twitter, Selasa (18/10/2016).

Dia menambahkan, “DAESH punya terowongan-terowongan dan jalan keluarnya sendiri, sedangkan penduduk Mosul apa dosa mereka sehingga mereka dibunuhi dengan sektarianisme di depan kemanusiaan dan HAM?”  lanjutnya.

Hal itu dia kemukakan di channel TV Wesal milik Wahabi yang berbasis di Riyadh, dan videonya kemudian dia sebarkan melalui akunnya di medsos Twitter.

Bersamaan dengan dimulainya operasi pembebasan Mosul, media negara-negara Arab Teluk Persia, terutama Arab Saudi, ramai-ramai menebar propaganda anti pasukan Irak. Sebagian di TV Arab itu bahkan meliput aks-aksi ISIS melawan pasukan Irak.

Kontroversi Seputar Terowongan dan Kaburnya ISIS dari Mosul ke Suriah

Sebanyak 25 keluarga kombatan ISIS telah kabur dari Mosul, Irak utara, dan tiba di kota Markadah bagian selatan provinsi Hassakah, Suriah, dengan pengawalan pasukan teroris ISIS. Mereka tiba di sana bahkan beberapa jam sebelum pasukan Irak memulai operasi pembebasan Mosul.

Menurut laporan al-Youm7, ISIS telah menggali jalur terowongan besar yang cukup untuk dilewati motor. Jalur itu menghubungkan kawasan sekitar kota Hamdaniyah di tenggara Mosul menuju titik-titik kawasan yang dekat dengan perbatasan Irak-Suriah.

Surat kabar Sun terbitan Inggris menyebutkan bahwa sarana yang dipakai oleh pasukan Irak untuk bergerak dalam pertempuran justru memungkin adanya jalur-jalur aman bagi ISIS untuk kabur ke Suriah. Surat kabar ini mengutip pernyataan seorang perwira pasukan khusus Irak berpangkat mayor yang sebelumnya juga telah dilansir oleh Washington Post; “Kami akan berusaha memberi mereka (ISIS) kesempatan untuk kabur ke Suriah.”

Menurut Sun, pasukan Irak bergerak maju dari selatan, timur, dan utara Mosul, sedangkan sisi Barat terbuka dan sama sekali tidak ada ancaman bagi ISIS untuk kabur ke Suriah.

Namun, Sun juga mengutip pernyataan juru bicara Kemhan Irak dan komando operasi gabungan, Yahya Rasul, soal ini.

“Meskipun sisi Barat dibiarkan terbuka, tapi bukan berarti ini menjadi jalur yang aman bagi kaburnya ISIS. Jika ini mereka lakukan, maka kawasan ini akan berubah menjadi ajang pertempuran di mana mereka akan disasarkan oleh jet-jet tempur kami,” katanya.

ISIS telah memerintahkan kepada para kombatannya yang luka supaya kabur ke Raqqah, Suriah.

Sekjen gerakan Kristen Brigade Babilonia yang bernaung di bawah relawan besar  Irak al-Hashd al-Shaabi Selasa kemarin (18/10/2016) mengaku heran mengapa para anggota ISIS yang kabur ke Suriah tidak mendapat serangan dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.

Dua Tokoh ISIS Terbunuh

Baghdad, LiputanIslam.com – Dua pentolan kelompok teroris takfiri ISIS tewas di tangan pasukan Irak di barat Mosul.

Tim Media Perang Kemhan Irak, Selasa (18/10/2016), memberitakan bahwa Salim Abu Khalaf Ruqayia, dan Hamid Daish, masing-masing pejabat bidang eksekusi dan bidang keuangan ISIS tewas terkena serangan artileri pasukan Irak ketika keduanya sedang kabur di desa Wa’i di barat Mosul.

Pasukan Irak berhasil menguasai secara total distrik Hamdaniya di timur Mosul dan mengibarkan bendera negara ini di atas bangunan kantor administrasi setempat setelah menjalani pertempuran yang menewaskan 25 kombatan ISIS.

Pasukan Irak juga berhasil membunuh komandan ISIS bernama Ammar Ahmad al-Huwaidi di kawasan al-Salamiyah.

(afp/wsj/alalam/cnn/alyoum7/sun/rt/sedognya/nrt/alsumarianews)