Rangkuman Berita Utama Timteng, Kamis 6 April 2017

korban boom kimia khan sheikhunJakarta, ICMES: Sidang Dewan Keamanan PBB mengenai dugaan serangan bom kimia di kota Khan Sheikhun, provinsi Idlib, Suriah, berakhir tanpa hasil.

Pasukan Arab Saudi (SAA) terus berperang melawan ISIS di kota Deir al-Zor, menghabisi 25 teroris ISIS.

31 orang terbunuh dan 42 lainnya luka-luka terkena serangan bom bunuh diri tiga teroris ISIS.

Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) dan pasukan khusus AS telah mengepung kawanan teroris ISIS di kota Tabqa, Suriah.

Berita selengkapnya;

Sidang PBB Mengenai Tragedi Bom Kimia Khan Sheikhun Berakhir Tanpa Hasil

Sidang Dewan Keamanan PBB mengenai dugaan serangan bom kimia di kota Khan Sheikhun, provinsi Idlib, Suriah, berakhir tanpa hasil, Selasa (4/4/2017). Para anggota dewan ini tidak melakukan pemungutan suara untuk draf resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Inggris.

Draf ini tertuang hanya dalam dua halaman berisikan kecaman terhadap serangan itu dan menuntut dilakukannya penyelidikan secepatnya, tapi tidak menjamin adanya sanksi, melainkan sekedar ancaman sanksi tanpa disertai ketentuannya.

Dalam sidang yang berlangsung dua jam, para wakil negara anggota dewan ini saling tuding tidak melakukan reaksi yang tepat terkait situasi perang di Suriah.

PBB menyebut bom kimia Khan Sheikhun jika terbukti terjadi sebagai serangan terbesar bom kimia kedua terbesar dan paling brutal di Suriah setelah serangan serupa di Ghouta Timur pada Agustus 2015.

Kim Won-soo, wakil PBB urusan perlucutan senjata, Rabu (5/4/2017), mengatakan bahwa dampak yang terlihat pada para korban serangan yang terjadi Selasa pagi itu mengindikasikan adanya penggunaan gas beracun mirip gas sarin, namun harus diambil sampel tanah di lokasi kejadian untuk dianalisis.

Dia mengakui bahwa para pakar internasional tak dapat menghimpun semua data yang urgen, dan tak dapat memastikan bagaimana senjata kimia itu sampai ke Khan Sheikhun.

Won-soo mendesak pemerintah Suriah agar memberikan data-data yang diperlukan untuk dilakukan penyelidikan.  Dia menyatakan bahwa hal sudah yang sudah pasti sekarang ialah bahwa tragedi ini terjadi akibati serangan udara.

Menurut pernyataan terbaru para aktivis peduli Suriah, serangan bom kimia itu menewaskan sedikitnya 72 orang, termasuk 20 anak kecil dan 17 perempuan. .

Pemerintah Suriah menegaskan pasukannya sama sekali tidak memiliki senjata kimia dan tak pernah menggunakan senjata terlarang ini.

“Kami mengingatkan Dewan Keamanan bahwa pemerintah Suriah telah melayangkan lebih dari 90 surat kepada PBB berisikan data-data kuat mengenai kepemilikan kelompok-kelompok teroris atas bahan kimia beracun yang sampai kepada mereka, terutama melalui pemerintah Turki,” ungkap Munzer Munzer, wakil tetap Suriah di PBB.

Dia menambahkan, “Pemakai pertama senjata kimia adalah rezim-rezim yang menyasar Suriah sejak enam tahun silam demi menyelamatkan kelompok-kelompok teroris yang bersekutu dengan mereka.”

Dia menegaskan Damaskus menolak sepenuhnya distorsi fakta dan tuduhan palsu, tetap konsisten kepada perjanjian dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan akan terus melanjutkan perangnya melawan teroris tanpa terpengaruh oleh agitasi politik, media, atau “eksplotasi darah orang-orang tak berdosa dengan cara murahan.”

Rusia selaku anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan sekutu Suriah mengutuk keras serangan tersebut namun kecewa jika yang disalahkan adalah pemerintah Suriah.

Jubir Kemlu Rusia Maria Zakharova menyebut draft resolusi yang diajukan di Dewan Keamanan PBB “anti Suriah dan dapat menambah ketegangan di Suriah dan kawasan secara keseluruhan.” (rt/sana/tass)

SAA Terus Berjuang di Deir al-Zor, 25 Teroris ISIS Tewas

Pasukan Arab Saudi (SAA) terus berperang melawan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kota Deir al-Zor, Suriah timur.  Rabu (5/4/2017) mereka menghabisi 25 teroris ISIS dan menyapu bersih satu lagi bagian dari kawasan al-Maqabir di bagian selatan kota ini.

Deir al-Zor yang kaya minyak dikepung ISIS sejak 2014 sehingga bantuan untuk penduduk yang terisolasi di sana hanya bisa disalurkan melalui jalur udara.

Hari itu pula SAA dan kelompok-kelompok bersenjata sekutunya di provinsi Homs menangkal serangan kelompok teroris Jabhat al-Nusra ke markas-markas militer sekitar bendungan Houla.

Kawanan teroris itu datang menyerbu ke bendungan di barat laut Homs itu dari desa Taldou dan mendapat reaksi sengit dari SAA hingga sejumlah teroris yang sebagian di antaranya berstatus komandan tewas.

Homs merupakan kota ketiga terbesar di Suriah setelah Damaskus dan Aleppo, terletak di bagian barat Suriah dan berjarak 162 km dari Damaskus, ibu kota Suriah.

Di barat laut Suriah, kolonel desersi Suriah Ali Samahi yang memimpin kelompok pemberontak Pasukan Kebebasan Idlib tewas akibat serangan teror yang menerjang mobilnya di kawasan Khan al-Sabal, selatan kota Idlib. Kolonel Ahmad Saud, komandan Divisi 13, dan seorang militer lain yang juga ada dalam mobil yang sama tidak diketahui nasibnya.

Khan al-Sabal dikuasai kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sam alias Jabhat al-Nusra. Para netizen menyatakan kelompok ini sebagai pelaku serangan teror tersebut. Sejauh ini sudah banyak pentolan teroris yang tewas akibat saling serang di antara sesama kelompok teroris di provinsi Idlib.  (sana/irna)

Bom Bunuh Diri ISIS Renggut Nyawa 31 Orang di Irak

Sumber-sumber keamanan dan kesehatan Irak, Rabu (5/4/2017), menyatakan sedikitnya 31 orang terbunuh dan 42 lainnya luka-luka terkena serangan bom bunuh diri yang dilancarkan oleh tiga pelaku yang dinyatakan kelompok teroris ISIS sebagai anggotanya.

Seorang perwira militer Irak berpangkat kolonel dalam komando operais provinsi Salahuddin (Saladin) mengatakan kepada AFP “31 orang terbunuh dan 42 lainnya luka-luka” akibat serangan ini.

Perwira polisi berpangkat letkol membenarkan telah jatuh banyak korban.

“Tiga pelaku serangan bunuh diri yang mengenakan bom sabuk (rompi) melepaskan tembakan di jalan utama distrik al-Zahur (Tikrit tengah), membunuh tiga polisi, dan melukai banyak warga sipil,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, “Ketika pasukan keamanan tiba mereka kabur ke dalam rumah-rumah terdekat, dan ketika terkepung mereka meledakkan diri dalam rumah-rumah itu”, dan serangan yang dimulai Selasa sore itu berlanjut selama sekira satu jam.

Seorang dokter di rumah sakit Tikrit menyatakan para korban sebagian besar warga sipil, termasuk perempuan dan anak kecil.

Gubernur Salahuddin, Ahmad al-Jebouri, mengumumkan pemberlakuan jam malam di Tikrit dengan tujuan menerapkan sistem keamanan di seluruh bagian kota ini..

Di pihak lain, ISIS dalam pernyataannya melalui akun Twitter menyatakan bertanggungjawab atas serangan ini.

“Tujuh orang inghimasi (penyerang berani mati) telah berbaiat untuk mati… membunuh dan membakar dua kendaraan militer… dan meledakkan bom di tengah keramaian,” bunyi pernyataan ini.

Pertengahan bulan lalu Tikrit diguncang ledakan bom mobil di sebuah jalan yang ramai orang hingga menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Tikrit merupakan kota pertama yang berhasil dibebaskan oleh pasukan Irak dari cengkraman ISIS yang menduduki banyak kawasan Irak dari utara hingga barat Baghdad, ibu kota Irak, pada tahun 2014. Pasukan Irak membebaskan Tikrit pada tahun 2015. Kerusakan hebat terjadi di kota ini akibat perang, tapi penduduknya dapat  pulang ke rumah mereka di sana. (rayalyoum)

ISIS Terkepung Total di Kota Tabqa, Suriah

Lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR), Rabu (5/4/2017), menyatakan aliansi Arab-Kurdi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) dan pasukan khusus AS telah mengepung kawanan teroris ISIS di kota Tabqa di bagian barat provinsi Raqqa yang menjadi markas ISIS di Suriah.

SOHR dalam keterangannya menjelaskan bahwa pertempuran sengit berlanjut antara ISIS di satu pihak dan SDF yang didukung pasukan khusus AS dan pasukan udara koalisi internasional di pihak lain di berbagai kawasan timur Tabqa.

“SDF berhasil mencetak kemajuan signifikan dan mengepung desa Safsafah setelah maju ke arahnya dari arah bandara militer Tabqa, dan dengan kepungan ini SDF telah memblokir kota Tabqa secara total,” ungkap SOHR.

Perkembangan ini terjadi dua pekan setelah pasukan AS memulai operasi penerjunan pasukan di kawasan tersebut.  Tabqa semula termasuk kota yang dijadikan sebagai pusat keamanan ISIS. (rayalyoum)