Rangkuman Berita Utama Timteng, Jumat 10 Februari 2017

pasukan perisai furat turkiJakarta, ICMES: Pasukan Turki dilaporkan terlibat kontak senjata dengan pasukan pemerintah Suriah di kota al-Bab. Bersamaan dengan ini, tiga tentara Turki tewas dan 11 lainnya luka-luka akibat salah serangan udara Rusia di kota yang sama, dan Rusia juga membantah dugaan pasukannya menggunakan rudal balistik Tochka-U untuk menggempur kelompok-kelompok militan di Suriah.

Sementara itu, Iran membantah pernyataan AS bahwa Iran Rabul lalu melakukan ujicoba rudal balistik lagi, dan Presiden Mesir tidak menolerir masuknya kaum radikal ke jajaran angkatan bersenjata negara ini.

Berita selengkapnya:

Pertama Kali, Tentara Suriah Kontak Senjata Dengan Tentara Turki di Al-Bab

Apa yang dikuatirkan selama ini akhirnya terjadi, yaitu kontak senjata antara kubu pasukan Turki dan kubu pasukan pemerintah Suriah, Pasukan Arab Suriah (SAA), di kota al-Bab di bagian utara Suriah.

Sumber milisi opisisi Pasukan Kebebasan Arab Suriah (FSA), Kamis (9/2/2017), menyatakan telah terjadi kontak senjata pasukan Perisai Furat dukungan Turki melawan SAA untuk pertama kalinya di kota Al-Bab dekat perbatasan Suriah-Turki.

Sumber itu menyebutkan bahwa pasukan artileri Turki telah melepaskan tembakan ke arah SAA dekat kota Al-Bab yang diduduki kelompok teroris ISIS dan sedang diperebutkan oleh SAA dan Perisai Furat.

Tidak ada keterangan lebih lanjut tentang ini kecuali bahwa konfrontasi ini terjadi di front pertempuran Abu al-Zandain di barat al-Bab.

Saat itu FSA yang didukung Turki melancarkan serangan masif terhadap ISIS di al-Bab sehari setelah mereka dapat menghancurkan kubu-kubu pertahanan ISIS di sarang mereka yang tersisa di provinsi Aleppo.

Salah seorang komandan oposisi dari pasukan Perisai Furat mengaku pihaknya bersama para komandan Turki bergerak maju di kawasan dekat gerbang-gerbang kota sisi barat al-Bab yang mereka gempur Rabu lalu (8/2/2017).

Sejak 24 Agustus 2016 Turki memulai serangan darat untuk pertama kalinya di wilayah Suriah dengan dalih memerangi ISIS dan kelompok-kelompok pejuang Kurdi. Semula mereka bergerak pesat, tapi kemudian melamban setelah pertempuran menghebat di sekitar al-Bab sejak Desember 2016.

Rabu lalu Turki mengaku pasukannya mengalami kemajuan besar dalam serangannya terhadap ISIS di al-Bab, dan untuk tahap selanjutnya mereka merencanakan pergerakan militer menuju kota Raqqah yang menjadi markas besar ISIS.

Perdana Menteri Turki Binali Yelderim menyatakan al-Bab sekarang “terkepung dari semua sisi” dan berbagai distrik yang ada di sekitarnya sudah “terkuasai”.

Sejak Senin lalu al-Bab dari arah utara terkepung oleh pasukan Turki, sedangkan di arah selatan terkepung oleh SAA.

Laporan lain menyebutkan bahwa 45 anggota ISIS tewas digempur SAA di kota Deir el-Zor. (raialyoum/alalam)

Rusia Salah Tembak, Tiga Tentara Turki Tewas

Tiga tentara Turki tewas dan 11 lainnya luka-luka terkena serangan udara Rusia di kota al-Bab, Suriah, Kamis (9/2/2017). Demikian dinyatakan militer Turki sembari menyoroti risiko bentrokan yang tak diinginkan antara berbagai kekuatan yang terlibat dalam perang di al-Bab.

“Dalam operasi yang dilancarkan oleh pesawat tempur Federasi Rusia terhadap sasaran-sasaran  Negara Islam (IS/ISIS) di kawasan operasi Perisai Furat di Suriah, sebuah bom secara tidak disengaja menghantam bangunan yang digunakan oleh unit-unit Angkatan Bersenjata Turki,” ungkap militer Turki dalam statemennya.

Di pihak lain, Kremlin menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menelepon Presiden Turki Tayyip Erdogan, menyatakan belasungkawa, dan menyalahkan insiden ini pada buruknya koordinasi antara Moskow dan Ankara. (reuters)

Rusia Bantah Gunakan Rudal Tochka di Suriah

Kemhan Rusia membantah laporan dugaan adanya serangan Rusia dengan menggunakan sistem rudal balistik Tochka-U.

Sehari sebelumnya Fox News mengutip pertanyaan para pejabat AS bahwa Rusia telah mengirim 50 buah rudal balistik jarak pendek ke pelabuhan Tartus, Suriah.

Kemhan Rusia menyatakan bahwa Rusia maupun Turki tidak mencatat serangan apapun dengan menggunakan sistem rudal balistik Toschka-U.

“Tidak ada informasi tentang dugaan serangan rudal Tochka-U minggu ini terhadap unit-unit oposisi Suriah di Idlib. Rusia, maupun Turki tidak merekamnya,” kata jubir Kemhan Rusia Mayjen Igor Konashenkov, Kamis (9/2/2017).

Tochka -U adalah sistem rudal mobile, yang dirancang untuk meluncurkan serangan tepat pada sasaran taktis musuh, seperti pos-pos pengawasan, jembatan, fasilitas gudang, konsentrasi pasukan dan lapangan udara. Tochka-U versi mutakhir dapat membawa hulu ledak nuklir, biologi atau kimia, dab memiliki jangkauan tembak maksimal 185 kilometer. (sputnik)

Iran Bantah Tuduhan Ujicoba Rudal Lagi

Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan menyatakan Amerika Serikat (AS)  memang sengaja mencari gara-gara karena menuduh Iran melakukan ujicoba rudal lagi.

“Pertama, tudingan ini ilusi belaka, sama sekali tidak terjadi. Kedua, seandainyapun terjadi maka itu tak ada urusannya dengan mereka (AS) sama sekali. Ketiga, program rudal Iran adalah program biasa, ujicoba rudal kami sudah terprogram sejak awal dan ditujukan untuk menjaga kesiapan pertahanan kami,” tutur Dehghan, Kamis (9/2/2017).

Sebelumnya, seorang pejabat AS menyatakan bahwa Rabu lalu (8/2/2017) Iran melakukan ujicoba rudal balistik lagi. Beberapa media AS mengutip pernyataan pejabat itu bahwa pada hari itu Iran meluncurkan rudal dari darat ke udara jenis Mersad dari  tempat yang juga digunakan untuk pelucuran rudal balistik pada bulan lalu.

Dehghan menambahkan, “Klaim-klaim nonsen ini bertujuan mengusik dan menggambarkan Iran sebagai musuh, yang dipersiapkan oleh Rezim Zionis (Israel),  untuk menebar dusta.”

Dia kemudian meminta negara-negara Arab Teluk Persia agar tidak termakan oleh agitasi AS terkait rudal Iran ini.

“Kami mengimbau negara-negara jiran di selatan Teluk Persia agar tidak tertipu oleh iklim penyesatan ini, karena Iran tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi ancaman bagi mereka. AS melancarkan perang mental dan klaim AS ditujukan untuk menggalakkan transaksi senjata,” katanya.

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam acara HUT ke-36 kemenangan revolusi Islam Iran  yang juga dihadiri para dubes dan perwakilan negara-negara sahabat menegaskan, “Republik Islam Iran selama ini tidak pernah mengagresi negara lain dan selanjutnyapun tidak akan pernah bermaksud berbuat demikian. Senjata kami hanya untuk pertahanan negara, dan dalam kondisi sekarang kami tidak akan membiarkan sebagian orang menebar ilusi untuk mengesankan bahwa situasi regional dan internasional sedang tidak sehat.” (raialyoum/irna)

Presiden Mesir Larang Orientasi Keagamaan Tertentu Masuk ke Militer

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyatakan tidak akan memperkenankan para pengikut “orientasi-orientasi keagamaan tertentu” masuk ke barisan militer negara ini.

Tanpa menyebutkan nama kelompok dan organisasi dia juga menegaskan akan mendepak mereka jika mereka ada di militer.

“Alat paling jahat dan licik untuk menghancurkan negara adalah teroris, seluruh dunia dan orang-orang Mesir harus memahami ini… Teroris menghancurkan dunia secara cuma-cuma…. Orang yang dapat menghantam Suriah, Irak, Libya dan Yaman adalah teroris,” lanjutnya dalam kata sambutan pada Seminar Pendidikan ke-24, Kamis (9/2/2017).

Menurutnya, angkatan bersenjata dan kepolisian Mesir telah “berperan besar dan suci” dalam misinya membendung terorisme serta melindungi rakyat dan pemerintah negara ini dari bahaya penyebaran faham radikal.

Dia menambahkan bahwa  Semenanjung Sinai hendak dijadikan sarang pergerakan kelompok-kelompok teroris, tapi berhasil digagalkan oleh pasukan Mesir. Dia berjanji bahwa pemerintahannya akan terus berjuang menumpas terorisme hingga ke akarnya.  (almayadeen)