Rangkuman Berita Timteng Senin 23 April 2018

aparat saudi di riyadhJakarta, ICMES: Aktivis Arab Saudi pengguna akun Twitter “Sahat al-Balad” menyebutkan bahwa kontak senjata yang terjadi di salah satu istana Kerajaan Saudi di lingkungan al-Khazami, Riyadh, ibu kota Saudi, dipicu oleh upaya kudeta salah seorang perwira pendukung mantan putra mahkota Mohammad bin Nayef.

Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Laksamana Ali Fadavi memastikan pasukan Amerika Serikat (AS) tunduk kepada pasukan Iran dan tak dapat bertingkah di Teluk Persia.

Seorang pejabat Irak, menyatakan tak kurang dari 36 teroris ISIS tewas diterjang serangan udara Irak di wilayah Suriah Kamis lalu.

Beberapa helikopter militer Suriah telah menjatuhkan selebaran yang menyerukan kepada warga sipil di kawasan utara provinsi Homs dan kawasan selatan provinsi Hama agar meninggalkan daerah-daerah yang dikuasai oleh kawanan bersenjata.

Berita selengkapnya;

Sahat al-Balad: Ada Perwira Tinggi Saudi Yang Ingin Membunuh Bin Salman

Aktivis Arab Saudi pengguna akun Twitter “Sahat al-Balad” menyebutkan bahwa kontak senjata yang terjadi di salah satu istana Kerajaan Saudi di lingkungan al-Khazami, Riyadh, ibu kota Saudi, dipicu oleh upaya kudeta salah seorang perwira pendukung mantan putra mahkota Mohammad bin Nayef, dan dalam upaya ini terlibat pula para oknum dari kalangan garis keras al-Sheikh karena Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman telah melanggar perjanjian keagamaannya dengan kalangan ini.

“Berbagai informasi akurat yang kami dapatkan: Penggagalan upaya pembunuhan ‘al-Dab al-Dasyir’ (Mohammad bin Salman) yang dilakukan oleh para perwira senior pendukung Mohammad bin Nayef, dan telah menyebabkan jatuhnya korban tewas dan luka dari kedua belah pihak,” cuitnya, Minggu (22/4/2018).

‘Al-dabb’ dalam bahasa Arab resmi berarti “beruang”, sedangkan ‘al-dasyir’ dalam bahasa Arab informal memiliki beberapa arti, yaitu: “gelandangan, linglung, dan berandal.”

Sahat al-Balad juga menyebutkan, “Sumber-sumber papan atas kami memastikan keterlibatan para oknum dari kalangan al-Sheikh yang secara keagamaan bergaris keras dan dekat dengan Mohammad bin Nayef dalam upaya pembunuhan Beruang Berandal. Al-Sheikh adalah pemegang otoritas keagamaan berdasarkan kesepakatan historis mereka dengan al-Saud, tapi Beruang Berandal telah membatalkan kesepakatan ini.”

Sahat al-Balad yang memiliki puluhan ribu follower menjelaskan bahwa drone yang ramai dikabarkan adalah drone yang telah diterbangkan dari Istana Asma al-Sheikh menuju istana Bin Salman, dan diduga kuat bertujuan memberikan liputan langsung untuk pasukan pendukung Bin Nayef.

“Sekarang semua penghuni istana al-Sheikh, tanpa kecuali, dikenai tahanan rumah. Sumber-sumber papan atas kami menyatakan bahwa pasukan pendukung putra mahkota tercopot Mohammad bin Nayef mendapatkan dukungan informasi logistik dari mereka.”

Aparat keamanan Saudi Sabtu lalu menyatakan bahwa adegan tembak menembak sengit yang terjadi di salah satu lingkungan istana disebabkan oleh upaya penjatuhan sebuah drone mainan kecil.

Di medsos Saudi beredar foto dan video suasana sekitar istana di lingkungan al-Khazami di bagian barat Riyadh, ibu kota Saudi. Dikabarkan pula bahwa Raja Salman dibawa ke sebuah bunker di sebuah pangkalan udara.

Seorang petinggi Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Raja Salman tidak ada di istana ketika insiden itu terjadi.

Pengguna akun Twitter “mujtahidd” yang tak kalah popularnya di kalangan netizen Saudi menyebutkan bahwa tujuh orang tewas dari kedua belah pihak dalam insiden kontak senjata itu. Dia juga menyatakan bahwa adegan itu berlangsung satu jam penuh sehingga tidak mungkin untuk sekedar penjatuhan drone semata dan bukan kontak senjata. (alalam)

IRGC: Siapa Tak Percaya AS Takut Kepada Iran, Silakan Menyertai Kapal Perang Iran

Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Laksamana Ali Fadavi memastikan pasukan Amerika Serikat (AS) tunduk kepada pasukan Iran dan tak dapat bertingkah di Teluk Persia.

Menyinggung peristiwa penahanan pasukan Iran terhadap beberapa marinir AS yang melanggar zona perairan Iran di Teluk Persia dia mengatakan, “Kami sama sekali tidak merencanakan penawanan mereka, melainkan semata karena menjalankan misi kami dan demi memastikan kesiapan penuh kami membela revolusi, termasuk dengan bersigera mencegat kapal negara manapun yang memasuki area yang tidak seharusnya mereka berada di situ.”

Fadavi menambahkan, “Penawanan pasukan AS pada tahun 2016 merupakan peristiwa keempat kalinya, karena kami telah dua kali menawan mereka, dan dua kali pula menawan pasukan Inggris. Tapi kali ini (tahun 2016) adalah peristiwa yang paling spektakuler karena terjadi dalam sebuah momen tersendiri.”

Dia kemudian menyebutkan kalimat pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomaini, yang sangat popular di negara ini bahwa Iran akan membuat AS mengenyam pahitnya keterhinaan di Teluk Persia.

“Kalimat ini sekarang menjadi kenyataan di lapangan, dan mereka sendiri (AS) mengakuinya,” ujar Fadavi.

Dia menegaskan, “Kita sekarang bergerak di Teluk Persia dengan kondisi yang terbaik. Ketika AS mengaku tak bisa lagi bertindak bodoh di Teluk Persia dan bersikap pasif di depan kita maka tak perlu kita menanggapi klaim-klaim para antek kecilnya di kawasan ini… AS sendiri mengakui ketertundukannya di depan kita di Teluk Persia, dan siapa ingin mengetahui realitas ini silakan menyertai kapal-kapal kami di sana.”

Terakhir dia memastikan bahwa Iran sama sekali tidak ingin memusuhi dan bermusuhan dengan negara Muslim manapun.

Sementara itu, di hari yang sama Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan kepala staf umum angkatan bersenjata dan para petinggi militer Iran lainnya menegaskan keharusan pasukan Iran terus berusaha meningkatkan  dan mengembangkan kekuatan militernya agar di masa mendatang menjadi lebih tangguh dan revolusioner. (rayalyoum/alalam)

Jet Tempur Irak Serang ISIS Di Wilayah Suriah, 36 Teroris Tewas

Seorang pejabat Irak, menyatakan tak kurang dari 36 teroris ISIS tewas diterjang serangan udara Irak di wilayah Suriah Kamis lalu.

Jubir Pusat Media Keamanan Irak Brigjen Yahya Rasul dalam statemennya tentang ini menjelaskan bahwa jet-jet tempur F-16 milik Irak pada tanggal 19 April lalu telah menggempur sarang-sarang ISIS di wilayah Suriah karena mereka menimbulkan bahaya bagi Irak.

“Serangan ini menewaskan 36 teroris, beberapa di antaranya berstatus komandan,” ungkapnya, Minggu (22/4/2018).

Kamis lalu Kantor Perdana Menteri Irak Haider Abadi mengumumkan bahwa pasukan udara Irak telah melancarkan serangan “mematikan” terhadap posisi-posisi ISIS di Suriah. (rayalyoum)

Tentara Suriah Minta Warga Sipil Tinggalkan Homs Utara Dan Hama Selatan

Beberapa helikopter militer Suriah telah menjatuhkan selebaran yang menyerukan kepada warga sipil di kawasan utara provinsi Homs dan kawasan selatan provinsi Hama agar meninggalkan daerah-daerah yang dikuasai oleh kawanan bersenjata, sebagai tanda bahwa operasi militer Suriah akan segera dimulai untuk mengakhiri eksistensi kawanan bersenjata ilegal di sana.

Pusat Media Perang Suriah, Minggu (22/4/2018), melaporkan bahwa beberapa unit helikopter militer Suriah menyebar selebaran berisi seruan kepada penduduk agar bergerak menuju pos-pos tentara Suriah agar mereka tidak terkena serangan yang akan dilancarkan tentara Suriah terhadap militan bersenjata.

Disebutkan dalam selebaran itu bahwa bantuan bahan pangan dan kesehatan telah disediakan oleh tentara Suriah untuk mereka.

Beberapa kota di pinggiran provinsi Homs dan Hama dikuasai oleh beberapa kelompok bersenjata, termasuk Hayat Tahrir Sham yang tercatat sebagai organisasi yang terbesar di antaranya.

Operasi militer telah dimulai di kawasan barat Solaimaniyah di bagian tenggara provinsi Hama sejak beberapa waktu lalu, namun dihentikan pada Rabu lalu setelah terjalin perjanjian gencatan senjata selama empat hari untuk membuka peluang bagi upaya penyelesaian tertentu, namun pihak militan melanggar perjanjian ini pada Sabtu lalu sehingga tentara Suriah kembali menggunakan kekuatan. (rt)