Rangkuman Berita Timteng Senin 19 Maret 2018

assad di ghouta timurJakarta, ICMES: Presiden Suriah Bashar Assad telah meninjau pasukannya di Ghouta Timur yang telah menguasai lebih dari 80% wilayah di dekat Damaskus.

Sumber lapangan yang turut bertempur bersama tentara Suriah di kawasan Ghouta Timur, provinsi Damaskus, menyatakan bahwa tentara Suriah akan segera memasuki kota Harasta.

Satu pemuda Palestina gugur ditembak orang Israel di dekat Masjid al-Aqsa, al-Quds (Yerussalem) Timur.

Pasukan Kebebasan Arab Suriah (FSA) dan tentara Turki berhasil menguasai pusat kota Afrin setelah 55 hari menggelar operasi militer bersandi Tangkai Zaitun.

Kelompok pejuang Ansarullah (Houti) di Yaman mengumumkan pihaknya telah menggempur beberapa posisi militer Arab Saudi di dua kawasan Najran dan Jizan.

Selengkapnya:

Video: Assad Temui Tentara Suriah Di Medan Tempur Ghouta Timur

Presiden Suriah Bashar Assad telah meninjau pasukannya di Ghouta Timur yang telah menguasai lebih dari 80% wilayah di dekat Damaskus, ibu kota Suriah, ini Minggu (18/3/2018).

Beberapa akun kepresiden Suriah di media sosial telah mengunggah video dan foto keberadaan Assad di tengah pasukan tank di sebuah jalan dengan latar belakang pemandangan dampak pertempuran.

Dalam video yang disertai komentar “di garis pertempuran di Ghouta Timur, Presiden Assad bersama pasukan Arab (SAA) Suriah” itu terlihat Assad mengatakan kepada pasukan yang ada di sekitarnya, “Penduduk Damaskus adalah orang yang paling berhutang budi kepada kalian, dan mereka akan mengenang perkara ini sampai puluhan tahun, dan bisa jadi anak-anak mereka (juga ikut mengenang), bagaimana kalian telah menyelamatkan kota Damaskus.”

Dia mengucapkan, “Selamat atas kita  semua orang Suriah, selamat atas kalian, selamat atas setiap nasionalis yang terhubung dengan negara ini dengan tulus.”

Kunjungan ke Ghouta Timur ini tercatat pertama kalinya dilakukan Assad selama beberapa tahun sejak kawasan ini berubah menjadi kantung kelompok-kelompok pemberontak dan teroris pada tahun 2012.

SAA melancarkan operasi militer besar-besaran ke Ghouta Timur sejak 18 Februari lalu dan kini dilaporkan oleh Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) telah menguasai 83% wilayah ini serta membelahnya menjadi tiga kantung yang terpisah satu sama lain, yaitu Douma di utara yang dikuasai oleh kelompok Jaish al-Islam, Harat di barat yang dikuasai kelompok Ahrar Sham, dan beberapa distrik di selatan yang dikuasai oleh kelompok Failaq al-Rahman.

Di tengah suasana pertempuran yang masih berlanjut, ribuan penduduk masih mengalir keluar dari kawasan yang dikuasai oleh kelompok-kelompok tersebut menuju kawasan lain yang dikuasai SAA melalui jalur yang telah dikondisikan oleh pemerintah bagi mereka. Setelah melintasi jalur itu dengan berjalan kaki mereka selanjutnya dipindah ke pusat-pusat penampungan.

SOHR melaporkan sebanyak lebih 1400 orang terbunuh dalam pertempuran di Ghouta Timur, namun Minggu kemarin sempat terjadi suasana tenang mencekam ketika penduduk berbondong-bondong mengalir keluar dari kawasan Ghouta Timur.

Menurut SOHR, selama 72 jam terakhir sebanyak lebih dari 50,000 warga sipil telah keluar dari wilayah Barat daya Ghouta Timur yang dikuasai oleh Failaq al-Rahman, salah satu kelompok militan terkemuka di kawasan ini. (rayalyoum/alalam)

Tentara Suriah Akan Segera Masuki Kota Harasta Di Ghouta Timur Tanpa Pertempuran

Sumber lapangan yang turut bertempur bersama tentara Suriah di kawasan Ghouta Timur, provinsi Damaskus, menyatakan bahwa tentara Suriah akan segera memasuki kota Harasta.

“Tentara Suriah akan memasuki kota Harasta dalam beberapa jam ke depan tanpa pertempuran setelah dicapai kesepakata para tokoh Ghouta, tentara Suriah, dan pusat rekonsiliasi Rusia,” ungkap sumber itu kepada kantor berita Jerman, DPA, Minggu (18/3/2018).

Sumber itu menyebutkan bahwa para tokoh kelompok-kelompok pemberontak telah meninggalkan Harasta menuju kota Douma sebelum tentara Suriah mengepungnya pada pertengahan pekan lalu, dan kini tinggal distrik Arbin, Ein Tarma, dan Zamalka.

Sebelumnya, tentara Suriah mengumumkan perpanjangan jangka waktu jeda kemanusiaan yang berakhir Minggu sore waktu setempat guna memberikan kesempatan bagi warga sipil maupun kawanan bersenjata untuk keluar dari dari Harasta di timur laut Damaskus, ibu kota Suriah.

“Sebuah komisi penduduk Ghouta Timur telah meninggalkan kota Harasta Minggu siang menuju Damaskus untuk menemui para perwira militer Rusia dan pasukan pemerintah untuk membahas persyaratan keluarnya warga sipil dan kawanan bersenjata dari Harasta yang dikuasai gerakan Ahrar Sham,” lanjut sumber itu. (rayalyoum)

Disangka Penyerang, Pemuda Palestina Gugur Ditembak Orang Israel Dekat Masjid al-Aqsa

Satu pemuda Palestina gugur ditembak orang Israel di dekat Masjid al-Aqsa, al-Quds (Yerussalem) Timur, Minggu (18/3/2018).

Sumber Palestina menyebutkan bahwa satu pemuda Palestina gugur syahid akibat peluru yang dilepaskan oleh orang Israel dekat gerbang Masjid al-Aqsa.

Sumber itu menambahkan bahwa menyusul peristiwa itu polisi Israel menangkap tiga wisatawan Turki dan menutup semua gerbang kota lama al-Quds Timur.

Di pihak lain, sumber Israel menyatakan bahwa seorang warga Palestina tertembak dan terbunuh setelah menikam petugas keamanan Israel dengan senjata tajam hingga menyebabkan luka parah pada petugas tersebut.

Jumat pekan lalu dua tentara Israel tewas dan dua lainnya luka-luka diterjang mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda Palestina di kota Jenin di bagian utara Tepi Barat . Tentara Israel menyatakan pihaknya berhasil menangkap pelaku penabrakan tersebut.

Ketegangan di berbagai wilayah pendudukan Palestina meningkat sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 6 Dember lalu mengumumkan keputusannya mengakui al-Quds sebagai ibu kota Israel. (rayalyoum)

Pasukan Turki Rebut Kota Afrin, Korban Tewas Lebih Dari 1500 Orang  

Pasukan Kebebasan Arab Suriah (FSA) dan tentara Turki, Minggu (18/3/2018), berhasil menguasai pusat kota Afrin setelah 55 hari menggelar operasi militer bersandi Tangkai Zaitun di kawasan yang semula dikuasai Pasukan Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) sejak 2012 tersebut.

Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) melaporkan sebanyak lebih dari 1500 orang terbunuh sejak Turki memulai operasi militer pada 20 Januari 2018 di kawasan yang berbatasan dengan Turki itu.

“Sebagian besar pasukan Kurdi terbunuh dalam serangan udara dan artileri pasukan Turki,” ungkap Direktur Eksekutif SOHR, Rami Abdulraman.

Dia merinci sebanyak lebih dari 400 milisi Suriah yang didukung Turki juga tewas dalam perang Afrin, sedangkan Turki mengaku tentaranya yang tewas hanya 46 orang.

Sementara itu, beberapa jam setelah pasukan Turki dan milisi sekutunya menguasai Afrin, pihak otonomi Kurdi di Afrin, Minggu, menegaskan milisi Kurdi bertekad untuk bertempur dan “memukul” pasukan Kurdi sampai semua kawasan Afrin kembali kepada milisi Kurdi.

“Perang kami melawan pendudukan Turki dan pasukan takfiri yang bernama Jaish al-Hur (FSA) memasuki babak baru, yaitu peralihan dari konfrontasi langsung ke taktik menyerang dan lari (hit and run),” ungkap pihak otonomi Kurdi.

Dia menjelaskan bahwa pasukan Kurdi masih ada setiap tempat di Afrin, dan akan “menyerang posisi-posisi pasukan Turki dan milisi bayarannya pada setiap kesempatan.” (rayalyoum)

Pasukan Ansarullah Yaman Habisi Sejumlah Tentara Saudi Di Najran dan Jizan

Kelompok pejuang Ansarullah (Houti) di Yaman, Sabtu lalu (17/3//2018), mengumumkan pihaknya telah menggempur beberapa posisi militer Arab Saudi di dua kawasan Najran dan Jizan di bagian selatan Saudi hingga menewaskan sejumlah tentara Saudi.

“Tentara Yaman dan pasukan komite rakyat (yang berafiliasi dengan Ansarullah) telah melancarkan serangan ke desa Lahij dan Tabab yang bersebelahan di Gunung Qais, Jizan, hingga menjatuhkan korban tewas di pihak tentara Saudi,” ungkap sumber itu kepada TV al-Masirah milik Ansarullah.

Dia menjelaskan, “Pasukan rudal tentara dan komite rakyat telah melesatkan roket-roket Katyusha ke tempat konsentrasi pasukan Saudi di Najran.”

Dia juga menyebutkan bahwa pasukan Yaman juga menggempur pasukan Saudi di pintu perbatasan al-Hadra dan di bukit Farais di sahara Ajashir dekat Najran.

Belum ada komentar dari pihak militer Saudi mengenai penyataan Ansarullah tersebut.

Pasukan Ansarullah Yaman gencar menggempur posisi-posisi militer Saudi di wilayah selatan Saudi yang berbatasan dengan Yaman.

Serangan itu dilakukan tak lain sebagai balasan atas serangan pasukan koalisi Arab pimpinan Saudi yang berlangsung sejak Maret 2015 sampai sekarang dengan dalih memulihkan kekuasaan presiden tersingkir Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi. (rayalyoum)