Rangkuman Berita Timteng Sabtu 21 Juli 2018

hamas yahya sinwar palestinaJakarta, ICMES:  Juru bicara militer Israel Avichay Adraee melontarkan ancaman terhadap ketua biro politik Hamas Yahya Sinwar dengan menyatakan bahwa tak ada jaminan bagi keamanan jiwanya.

Seikat balon terbang yang dilengkapi dengan zat-zat yang mudah terbakar telah mendarat di halaman belakang sebuah rumah di distrik Gilo di selatan kota Al-Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem).

Satu gelombang pertama kawanan bersenjata penolak rekonsiliasi telah keluar bersama keluarga mereka dari provinsi Quneitra menuju provinsi Idlib yang dikuasai oleh pemberontak dan teroris di Suriah utara.

Warga provinsi Hudaydah, Yaman, mengadakan aksi konsentrasi di sejumlah masjid usai shalat Jumat untuk menyerukan gerakan perlawanan terhadap agresi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Berita selengkapnya;

1 Pasukan Zionis Tewas, Israel Ancam Habisi Ketua Biro Politik Hamas

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee melontarkan ancaman terhadap ketua biro politik Hamas Yahya Sinwar dengan menyatakan bahwa tak ada jaminan bagi keamanan jiwanya.

Adraee di halaman Twitternya, Jumat (21/7/2018), mencuit, “Tak ada perlindungan bagi siapapun yang terlibat dalam teriorisme. Sinwar sebagai tokoh memiliki pengalaman yang tak sedikit dengan Israel. Dia hendaknya tahu bahwa tali akan terputus pada suatu waktu.”

Adraee juga menuduh tokoh Hamas ini sengaja memilih eskalasi ketegangan di Jalur Gaza.

Sebelumnya, militer Israel secara resmi mengumumkan satu anggotanya terbunuh di perbatasan Jalur Gaza dan menyebut Hamas bertanggungjawab atas insiden ini. Tak lama kemudian diumumkan pula kesepakatan kabinet Israel untuk melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza.

Perkembangan ini terjadi ketika Israel sudah memulai serangan masif ke Jalur Gaza dengan dalih melawan aksi penembakan yang menyasar pasukan Israel di perbatasan timur Gaza.

Beberapa jet tempur Israel telah melancarkan serangan serangan udara ke beberapa posisi sayap militer Hamas, Brigade Ezzeddin al-Qassam, di sejumlah kawasan Jalur Gaza. Serangan ini menggugurkan 4 orang Palestina, 3 di antaranya anggota Brigade al-Qassam dan satu lainnya adalah warga yang terbunuh ketika berada di bagian timur Jalur Gaza untuk mengikuti aksi Great March of Riturn. (rt)

Pertama Kali, Bom Balon Palestina Mendarat Di Permukiman Warga Israel

Seikat balon terbang yang dilengkapi dengan zat-zat yang mudah terbakar telah mendarat di halaman belakang sebuah rumah di distrik Gilo di selatan kota Al-Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem) Jumat pagi (19/7/2018).

Namun, pasukan keamanan Israel belum segera memastikan balon itu berasal dari kalangan yang mereka sebut teroris.

Menurut koran Israel Yedioth Ahronoth, tim ahli bahan peledak yang segera dipanggil ke lokasi kejadian telah membawa barang itu untuk diperiksa lebih lanjut.

Balon yang diketahui membawa secarik kain katun dan batangan dupa namun belum sampai menimbulkan kebakaran itu ditemukan oleh empat anak kecil yang ada di rumah tersebut.

Menurut Yedioth Ahronoth, jika terbukti bahwa balon itu merupakan alat untuk “serangan bermotif etnis” maka ini akan menjadi kali pertama penggunaan bom balon di kota Al-Quds sejak awal munculnya fenomena ini pada tiga bulan lalu.

Pejabat Gilo, Ofer Ayobi, mengatakan, “Saya menyikapi peristiwa ini serius sekali. Saya sangat prihatin jika ini merupakan aksi teror. Para tetangga kami di kawasan ini (Tepi Barat) telah belajar cara menggunakan bom layang-layang.”

Dia menambahkan, “Saya mengimbau Perdana Menteri dan Menhan agar bergerak cepat, untuk memastikan sumber ulah ini, mencegah keterulangan dan semakin membanyaknya bom layang-layang supaya kita jangan sampai menyaksikan kebun-kebuh dan rumah-rumah di distrik ini terbakar. Jangan sampai kita berubah menjadi Gaza.”

Seperti diketahui, warga Palestina di Gaza kerap menerbangkan apa yang disebut bom layang-layang dan balon untuk menyerang Israel selama mereka menggelar aksi demo akbar yang dinamai Great March of Riturn sejak Maret lalu. Aksi ini demo itu direaksi Israel dengan kekerasan yang telah menjatuhkan korban jiwa warga Palestina sedikitnya 147 orang dan korban luka sekira 13,000 orang.

Bom layang-layang dan balon itu sendiri telah menyulut banyak kebakaran yang menghanguskan ladang-ladang pertanian Israel. Belakangan Israel berusaha mengerahkan kemampuan teknologinya untuk membendung serangan dengan cara yang sangat sederhana namun telak bagi Israel tersebut. (raialyoum)

Gelombang Pertama, 55 Unit Bus Evakuasi Militan Dari Quneitra

Satu gelombang pertama kawanan bersenjata penolak rekonsiliasi telah keluar bersama keluarga mereka dari provinsi Quneitra menuju provinsi Idlib yang dikuasai oleh pemberontak dan teroris di Suriah utara, Jumat (20/7/2018).

Mereka keluar sebagai bagian dari proses dan pendahuluan menuju pengumuman pembersihan Quneira dari eksistensi kawanan bersenjata.

Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa armada yang terdiri atas hampir 55 unit bus telah bergerak menuju Suriah utara membawa ratusan militan bersama keluarga mereka sebagai implementasi atas perjanjian untuk evakuasi militan dari berbagai daerah di provinsi Quneitra.

Disebutkan bahwa armada itu keluar dari desa Umm Batinah melalui jalur Haba setelah semua kawanan bersenjata dari berbagai daerah di provinsi Quneitra dikumpulkan. Mereka keluar setelah diperiksa secara cermat untuk memastikan bahwa mereka semua adalah orang-orang yang memang menolak rekonsiliasi, karena ada kekuatiran di tengah mereka terdapat orang yang dipaksa ikut rombongan meskipun sebenarnya berminat pada rekonsiliasi dengan pemerintah Suriah.

Media setempat melaporkan bahwa hari ini, Sabtu (21/7/2018), semua poin perjanjian akan diterapkan dan sisa kawanan bersenjata akan segera dievakuasi agar proses pemulihan status orang-orang yang berminat pada rekonsiliasi dapat segera dimulai.

Perjanjian itu menetapkan penempatan kembali tentara Suriah ke semua lokasi yang mereka tempati sebelum tahun 2011, keluarnya kawanan bersenjata dari Quneitra ke Idlib, dan pemulihan status militan yang menyerah dan berminat menjalin rekonsiliasi. (sana)

Warga Hudaydah Adakan Aksi Konsentrasi Di Masjid-Masjid

Warga provinsi Hudaydah, Yaman, mengadakan aksi konsentrasi di sejumlah masjid usai shalat Jumat (20/7/2018) untuk menyerukan gerakan perlawanan terhadap agresi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Mereka menegaskan bahwa rakyat Yaman akan terus berjuang melawan agresi, dan karena itu mereka menyerukan mobilisasi umum untuk “pertahanan suci” dan membela tanah air mereka. Dalam rangka ini, mereka menegaskan kesiapan mereka mengorbankan harta benda, jiwa, dan raga mereka demi “membela agama dan tanah air.”

Dalam aksi itu warga memuji pasukan Yaman yang baru mengungkap kepemilikannya atas nirawak canggih Samad 2. Mereka juga mengimbau pasukan rudal Yaman agar meningkatkan serangan telaknya terhadap pasukan agresor dan para antek mereka di dalam negeri.

Lebih lanjut mereka menegaskan kesolidan mereka bersama tentara Yaman dan pasukan Komite Rakyat yang berafiliasi dengan Ansarullah (Houthi) dalam membela negara dan bangsa Yaman.

Mereka mengajak seluruh pemuda Hudaydah dan Tihamah untuk bergerak ke medan laga bersama tentara dan Komite Rakyat melawan agresi Saudi dan sekutunya di kawasan pesisir barat Yaman. (alalam)