Rangkuman Berita Timteng Sabtu 2 Juni 2018

dubes israel dan rusiaJakarta, ICMES: Menhan Israel Avigdor Lieberman dalam kunjungannya ke Rusia telah menemui sejawatnya di Negeri Beruang Merah ini, Sergey Shoygu, untuk membahas antara lain keberadaan pasukan Iran di Suriah.

Seorang ahli nuklir senior Israel Ami Dor-On mengungkap bahwa negara Zionis ini menjual informasi kepada Arab Saudi yang akan memungkinkan negara kerajaan ini mengembangkan senjata nuklir.

Dosen ilmu politik Universitas Lebanon Syeikh Dr. Sadek Nabolsi yang dekat dengan kelompok pejuang Hizbullah membantah laporan bahwa Iran dan Hizbullah keluar dari Suriah.

Pakar militer dan politik Rusia Konstantin Sivkov menilai tanggapan Kemlu Amerika Serikat (AS), Pentagon, terhadap pernyataan Presiden Suriah Bashar al-Assad justru menyingkap kedok AS di Suriah.

Berita selengkapnya;

Israel Dan Rusia Bahas Keberadaan Pasukan Iran Di Suriah

Dubes Israel untuk Rusia di Moskow Gary Koren menyatakan bahwa Menhan Israel Avigdor Lieberman dalam kunjungannya ke Rusia telah menemui sejawatnya di Negeri Beruang Merah ini, Sergey Shoygu, untuk membahas antara lain keberadaan pasukan Iran di Suriah dan persoalan zona de-eskalasi di Suriah.

“Pertemuan ini bagus, Lieberman puas, dan kedua pihak telah membahas rincian mengenai keberadaan militer Iran Suriah dan kawasan de-eskalasi di selatan,” ungkap Koren dalam siaran persnya, Jumat (1/6/2018).

Dia menambahkan bahwa pihaknya percaya kepada kepedulian Rusia terhadap kepentingan Israel.

“Rusia memahami kepentingan kami, dan mengerti bahwa Israel tidak ingin masuk dalam operasi militer, tapi kami tidak akan sabar terhadap pergerakan Iran di Suriah,” tuturnya.

Dia menambahkan, “Jika Rusia andil dalam upaya menenangkan Iran maka ini akan memudahkan pembicaraan mengenai rekonstruksi Suriah.”

Menhan Israel Kamis lalu (30/5/2019) berkunjung ke Moskow dan mengadakan perundingan dengan Menhan Rusia mengenai kawasan de-eskalasi di bagian selatan Suriah dalam kerangka kesepakatan Rusia dengan Yordania dan Amerika Serikat. (rt)

Israel Jual Informasi Nuklir Ke Saudi

Seorang ahli nuklir senior Israel Ami Dor-On mengungkap bahwa negara Zionis ini menjual informasi kepada Arab Saudi yang akan memungkinkan negara kerajaan ini mengembangkan senjata nuklir.

“Informasi ini harus mengejutkan kami karena kami melihat dunia berubah menjadi buruk, mengikuti perlombaan untuk kepemilikan senjata nuklir yang melewati tepat di atas kepala kita di Timur Tengah,” ungkap  Dor-On, Kamis (31/5/2018), seperti dikutip Middle East Monitor dari Arabi21.

Menurut penulis Israel ini, Tel Aviv menyadari bahwa Saudi akhirnya akan membuat langkah untuk mengembangkan senjata nuklir dan ingin memastikan mereka tidak mendatangi pemain regional lainnya seperti Pakistan untuk memperoleh pengetahuan.

“Dapat diasumsikan bahwa Israel dapat mengambil inisiatif untuk mengembangkan upaya Arab Saudi memperoleh senjata nuklir dan tidak hanya menyerahkannya ke Pakistan, mengingat hubungan Saudi-Israel semakin berkembang,”imbuhnya.

Dor-On mengklaim bahwa Pakistan telah mengisyaratkan kesediaannya mentransfer keahlian ke Arab Saudi  “dalam waktu satu bulan” jika perlombaan senjata meningkat.

Arab Saudi telah meminta izin dari Amerika Serikat untuk memperluas program nuklirnya, termasuk pengayaan uranium. Saudi selama ini juga dipandang sebagai pemodal program nuklir Pakistan. (presstv)

Tokoh Lebanon Bantah Penarikan Pasukan Hizbullah Dan Pakar Iran Dari Suriah

Dosen ilmu politik Universitas Lebanon Syeikh Dr. Sadek Nabolsi yang dekat dengan kelompok pejuang Hizbullah membantah laporan bahwa Iran dan Hizbullah keluar dari Suriah, namun dia mengakui peranan Rusia sebagai pengawas di Suriah selatan.

“Kabar ini tidak benar, dan sebagian laman yang menebar informasi demikian bertujuan menimbulkan syak wasangka mengenai keberadaan Iran di Suriah. Informasi demikian adalah demi kepentingan Israel yang menginginkan Iran keluar dari Suriah,” katanya kepada channel RT milik Rusia, Jumat (1/6/2018).

Pernyataan ini dia kemukakan sebagai tanggapan atas adanya laporan bahwa orang-orang Iran dan milisi Hizbullah dewasa ini sedang bersiap untuk keluar dari Daraa dan Quneitra di Suriah selatan.

“Keberadaan para pakar Iran di Suriah adalah dengan persetujuan pemerintah Suriah, dan masalah kebertahanan atau keluarnya mereka bergantung kesepakatan kedua pihak,” ujar  Nabolsi.

Dia menjelaskan, “Sejauh ini belum terbayang keluarnya para pakar Iran dari Suriah. Sebaliknya, ada koordinasi kontinyu antara Damaskus dan Teheran mengenai peran militer Iran yang dikehendaki dewasa ini, terutama karena konflik masih berlanjut dan Amerika Serikat bercampur tangan secara masif dalam penerapan sejumlah agenda, dan pada gilirannya tidaklah mengemuka masalah keluarnya Iran dan Hizbullah.”

Sadek Nabolsi menambahkan, “Mungkin saja ada pembicaraan dan mediasi oleh Rusia untuk penyebaran pasukan di kawasan perbatasan Golan. Masalah ini sudah lama diumumkan agar pasukan Rusia berada di kawasan ini.”

Dia menekankan bahwa pemerintah Suriah mengutamakan pembebasan kawasan itu dari keberadaan kawanan teroris, sedangkan masalah keluarnya Iran dan Hizbullah hanyalah keinginan Israel semata. (rayalyoum)

Tanggapan Pentagon Terhadap Pernyataan Assad Dinilai Pakar Rusia Justru Bongkar Kedok AS

Pakar militer dan politik Rusia Konstantin Sivkov menilai tanggapan Kemlu Amerika Serikat (AS), Pentagon, terhadap pernyataan Presiden Suriah Bashar al-Assad justru menyingkap kedok AS di Suriah.

Dalam tanggapan itu Pentagon mengingatkan pemerintah Suriah agar tidak menyerang pasukan AS atau sekutunya di Suriah.

Dalam wawancara dengan RT milik Rusia, Jumat (1/6/2018), Sivkov mengatakan, “Cukup jelas, AS ingin mempertahankan pijakannya di Suriah dengan harga apapun, mengingat pentingnya geopolitik yang didapat Suriah di mata Washington.”

Sivkov menjelaskan bahwa pemerintah Suriah tidak akan pernah menerima pemecehan negara ini sehingga berusaha membebaskan semua wilayah Suriah.

“Ini sah, sedangkan AS menduduki wilayah Suriah, keberadaannya ilegal,” lanjutnya.

Menurut Sivkov, AS berlagak memerangi terorisme di Suriah padahal ia sendiri yang menciptakannya.

Komentar Peskov ini dikemukakan setelah Pentagon menganggap tekad Damaskus untuk membebaskan semua wilayahnya di utara dan timur Suriah yang dikuasai Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) sebagai pikiran buruk.

Sebelumnya, Presiden Assad dalam wawancara dengan RT memastikan bahwa pemerintah Suriah akan berusaha membebaskan wilayah selatan dan timur Suriah, termasuk dengan cara militer jika negosiasi membentur jalan buntu. Dia juga mengisyaratkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mengusir pasukan AS di kawasan tersebut. (rt)