Rangkuman Berita Timteng Sabtu 17 Maret 2018

ambulan israelJakarta, ICMES: Jubir Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, Hazim Qasem, menyatakan pihaknya bertanggungjawab atas operasi serangan dengan cara menabrakkan mobil ke sejumlah tentara Israel di Tepi Barat hingga menyebabkan dua tentara Zionis tewas.

Pasukan pemerintah Suriah secara resmi mengumumkan bahwa sebanyak 70% wilayah Ghouta Timur yang terdiri atas beberapa kota, desa, dan area pertanian telah bebas dari pendudukan pasukan pemberontak dan teroris.

Pernyataan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman bahwa Saudi dapat secepatnya meraih senjata nuklir jika Iran mengembangkan senjata yang sama mendapat reaksi ledekan dari Ahmad Mansour, salah satu penyiar kondang TV Aljazeera yang berbasis di Doha, Qatar, melalui halaman Twitternya.

Selengkapnya:

Dua Tentara Tewas Ditabrak, Hamas Menyatakan Bertanggungjawab

Jubir Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, Hazim Qasem, menyatakan pihaknya bertanggungjawab atas operasi serangan dengan cara menabrakkan mobil ke sejumlah tentara Israel di Tepi Barat hingga menyebabkan dua tentara Zionis tewas.

“Operasi di kota Jenin, Tepi Barat, hari ini terjadi 100 hari setelah keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (mengakui al-Quds/Yerussalem sebagai ibu kota Israel) demi menegaskan kelanjutan intitafada al-Quds bangsa kami, dan bahwa revolusi anti keputusan Trump dan pendudukan bukanlah gelombang kemarahan, melainkan tindakan yang berkelanjutan sampai bangsa ini merdeka sepenuhnya,” tegas Hazim Qasem, Jumat (16/3/2018).

Dia menambahkan, “Pesan dari tindakan resisten hari ini menegaskan bahwa perjalanan waktu atas keputusan Trump itu tidak akan menghapus fakta-fakta sejarah, dan bahwa batasan kota suci akan kami tentukan dengan darah dan kami jaga dengan kontinyuitas resistensi.”

Sebelumnya, seorang pengendara tak dikenal telah menabrakkan mobilnya terhadap empat tentara Israel di Tepi Barat hingga dua di antaranya tewas, satu menderita luka parah, dan satu lagi menderita luka ringan, seperti dilaporkan Quds Press International.

TV Israel Channel 10 melaporkan bahwa pasukan Israel telah menangkap pelaku penabrakan, namun identitas pelakunya belum diungkap.

Berbagai kelompok pejuang Palestina menegaskan bahwa aksi penabrakan yang terjadi Jumat sore waktu setempat itu merupakan bagian dari bentuk pembelaan diri bangsa Palestina di depan kejahatan Israel.

Kelompok Jihad Islam Palestina menyatakan, “Operasi ini membuktikan bahwa penjajah tanah kami tidak akan aman dan stabil, dan itu merupakan reaksi atas nama bangsa Palestina terhadap kejahatan dan agresi Israel.”

Sedangkan Front Rakyat Pembebasan Palestina (PLFP) menegaskan bahwa serangan itu merupakan satu lagi bukti kegagalan teori keamanan Israel. (rayalyoum)

Tentara Suriah Umumkan Pembebasan 70% Wilayah Ghouta Timur

Pasukan pemerintah Suriah secara resmi mengumumkan bahwa sebanyak 70% wilayah Ghouta Timur yang terdiri atas beberapa kota, desa, dan area pertanian telah bebas dari pendudukan pasukan pemberontak dan teroris.

Dalam statemennya yang dirilis Jumat (16/3/2018) tentara Suriah menegaskan bahwa pembebasan ini tercapai melalui operasi militer yang berjalan cepat dan telak serta dengan optimalitas koordinasi antarunit pasukan sehingga kelompok-kelompok teroris menderita kerugian jiwa dan materi dalam jumlah besar.

Tentara Suriah menjelaskan bahwa pihaknya kini sedang mengamankan jalur evakuasi ribuan pendudukan dari Ghouta Timur melalui dua jalur yang telah disediakan untuk mereka.

Di bagian akhir statemen itu tentara Suriah menegaskan tekadnya untuk melanjutkan misi nasional dan konstitusionalnya dalam membela negara sampai keamanan pulih dan kembali stabil di seluruh penjuru negara ini. (alalam)

Penyiar TV Aljazeera Membully Bin Salman Terkait Bom Nuklir

Pernyataan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman bahwa Saudi dapat secepatnya meraih senjata nuklir jika Iran mengembangkan senjata yang sama mendapat reaksi ledekan dari Ahmad Mansour, salah satu penyiar kondang TV Aljazeera yang berbasis di Doha, Qatar, melalui halaman Twitternya, Jumat (16/3/2017).

“Bin Salman akan mengembangkan bom nuklir secepatnya jika Iran melakukannya! Saya tidak tahu apakah perkataan itu benar tentang bom nuklir, ataukah tentang menu masakah Kabsah atau Briani?!” cuitnya.

Dia menambahkan, “Para penasehat model apakah orang-orang yang mengelilingi sebagian penguasa lalu mengubah mereka menjadi dagelan internasional?!”

Seperti pernah diberitakan, Mohammad bin Salman dalam wawancara dengan saluran TV CBS menyatakan bahwa jika Iran mengembangkan senjata nuklir maka Saudi “akan melakukan tindakan yang sama secepatnya”.

“Kerajaan Arab Saudi tidak ingin mendapatkan bom nuklir, tapi tak syak lagi bahwa jika Iran mengembangkan bom nuklir maka kami akan melakukan tindakan yang sama secepatnya,” ungkapnya. (mm)