Rangkuman Berita Timteng Rabu 25 Juli 2018

jet tempur suriahJakarta, ICMES:  Militer Zionis Israel telah menjatuhkan satu jet tempur Sukhoi milik Suriah dengan rudal Patriot dengan dalih jet tempur itu melanggar zona udara wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat pernyataan mengenai kesiapan Washington menjalin apa yang disebutnya “perjanjian sesungguhnya” dengan Teheran mengenai program nuklir Iran.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri mengingat Amerika Serikat (AS) untuk “tidak bermain dengan ekor singa (Iran)” karena semua posisi dan kepentingan AS terjangkau oleh daya pertahanan Iran.

Terkait dengan kegamangan Israel melihat eksistensi Iran yang memimpin Poros Resistensi di Suriah sumber Israel menyingkap apa yang disebutnya desakan Tel Aviv kepada Menlu Rusia Sergey Lavrov yang berkunjung ke Israel pada Senin lalu.

Berita selengkapnya;

Israel Tembak Jatuh Jet Tempur Suriah Yang Menggempur ISIS

Militer Zionis Israel telah menjatuhkan satu jet tempur Sukhoi milik Suriah dengan rudal Patriot, Selasa (24/7/2018). Militer Israel mengklaim jet tempur itu melanggar zona udara wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan, namun Suriah membantahnya.

Dalam statemennya militer Israel mengaku “telah memantau dari dekat pelanggaran zona udara Israel sejauh 2 kilometer oleh jet tempur Suriah jenis Sukhoi, dan jet tempur ini telah ditembak jatuh dengan dua rudal Patriot.”

Militer Israel menyatakan pihaknya kemudian “menerapkan status siaga penuh dan akan terus bergerak terhadap segala pelanggaran atas perjanjian demiliterisasi tahun 1974.”

Jubir militer Israel Letkol Jonathan Conricus mengatakan bahwa jet tempur Suriah itu bertolak dari Lanud T-4 di dekat kota Homs, Suriah, dan Israel memantaunya sejak lepas landas.

Menurutnya, jet tempur Suriah itu “jenis Sukhoi 22 atau 24, dan di dalamnya bisa jadi ada satu atau dua pilot”, dan “ditembak dan terkena di zona udara Israel setelah masuk sekira 2 kilometer wilayah selatan Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.”

“Kami mengetahui bahwa jet tempur itu terjatuh di bagian selatan Dataran Tinggi Golan Suriah… Kami tidak mengetahui bagaimana nasib dua pilotnya. Kami tidak memiliki laporan adanya penampakan  parasut,” imbuhnya.

Di pihak lain, Damaskus menegaskan bahwa jet tempurnya ditembak jatuh di zona udara Suriah sendiri.

“Musuh, Israel, menegaskan dukungannya kepada teroris dengan membidik salah satu jet tempur kami yang menggempur konsentrasi-konsentrasi teroris di Saida (Suriah selatan) di sekitar Wadi Yarmouk di zona udara Suriah,” ungkap sumber militer Suriah.

Sejak Suriah dilanda krisis pemberontakan dan terorisme, Damaskus menuding Tel Aviv menyokong pemberontak dan teroris di Suriah.

Radio Israel telah mengutip rekaman pernyataan seorang perwira Suriah yang menegaskan bahwa Israel bertanggungjawab atas tindakan sengaja menembak jatuh jet tempur Suriah di kawasan yang dikuasai oleh kelompok teroris ISIS.

Juru kamera kantor berita Perancis, AFP, di Golan mengatakan, “Di Quneitra kami melihat asap dan tembakan, tapi tak jelas apakah ini sisa rudal atau serpihan pesawat.”

Sumber militer Suriah kepada Sputnik mengatakan bahwa pilot Suriah Imran Mar’ei terbunuh akibat penembakan jet tempur itu di dekat kantung ISIS di kawasan segi tiga Suriah, Yordania, dan Golan. Menurutnya, dalam pesawat itu hanya ada Imran Mar’ei, dan peristiwa ini menyebabkan satu pilot lagi urung berpartisipasi dalam serangan udara ke posisi-posisi ISIS.

Peristiwa ini merupakan kali pertama Israel menambak jatuh jet tempur Suriah sejak tahun 2014.

Dengan bantuan Rusia, tentara Suriah pada 19 Juni lalu memulai operasi militer untuk merebut kembali kawasan-kawasan yang diduduki kelompok-kelompok bersenjata di provinsi Daraa dan Quneitra di bagian selatan negara ini. (raialyoum/alalam)

Trump Nyatakan Siap Jalin “Perjanjian Sesungguhnya” Dengan Iran

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat pernyataan mengenai kesiapan Washington menjalin apa yang disebutnya “perjanjian sesungguhnya” dengan Teheran mengenai program nuklir Iran.

“Kita akan melihat apa yang terjadi, tetapi kita siap untuk membuat kesepakatan yang sesungguhnya, bukan kesepakatan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya, yang merupakan bencana,” katanya dalam berpidato di hadapan Veteran Perang Asing.

Sehari sebelumnya Iran menepis peringatan keras Trump agar Presiden Iran Hassan Rouhani berhati-hati membuat pernyataan bernada ancaman terhadap AS.

Peringatan ini disampaikan Trump di halaman Twitternya dengan cuitan berhuruf besar:

“JANGAN, JANGAN PERNAH MENGANCAM AMERIKA SERIKAT, ATAU ANDA AKAN TERKENA KONSEKUENSI TERBESAR YANG PERNAH ADA DALAM SEJARAH. KAMI BUKAN LAGI NEGARA YANG DIAM SAJA DENGAN KATA-KATA GILA ANDA SOAL KEKERASAN DAN KEMATIAN. BERHATI-HATILAH!”

Cuitan Trump ini sendiri merupakan reaksi atas peringatan Rouhani agar AS “tidak bermain api dengan Iran karena perang dengan Iran akan menjadi induk segala perang.”

Sekretaris pertahanan Trump, Jim Mattis, enggan untuk secara langsung menjawab pertanyaan apakah dia kuatir retorika Trump akan memicu ketegangan dan meningkatkan kemungkinan salah perhitungan. (reuters/alalam)

Militer Iran: AS Jangan Bermain Dengan “Ekor Singa”

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri mengingat Amerika Serikat (AS) untuk “tidak bermain dengan ekor singa (Iran)” karena semua posisi dan kepentingan AS terjangkau oleh daya pertahanan Iran.

“AS hendaknya tidak bermain dengan ekor singa. Semua posisi dan kepentingan AS terjangkau oleh kekuatan pertahanan terbuka maupun tersembunyi kami, dan mereka akan menerima reaksi yang terbayangkan lagi dan sangat luas di kawasan dan dunia,” tegasnya dalam sebuah pernyataan berisi dukungannya kepada peringatan Presiden Iran Hassan Rouhani terhadap AS, Selasa (24/7/2018).

Pada Ahad lalu Rouhani dalam pertemuan dengan para pejabat Kemlu dan diplomat Iran di Teheran  menyatakan bahwa AS hendaknya “tidak bermain api dengan Iran karena perang dengan Iran akan menjadi induk segala perang.”

Bagheri kemudian menilai Trump sebagai seorang bodoh yang getol memusuhi Iran.

“Kita harus bersyukur kepada Sang Maha Pencipta karena telah membuat musuh kita tergolong bodoh,” katanya.

Dia juga menilai Trump sebagai sosok paling dibenci di dunia yang telah berilusi menciptakan kekacauan di tengah bangsa Iran melalui tekanan ekonomi, namun bangsa Iran yang “pemberani dan revolusioner” selama empat dekade lalu senantiasa membuktikan keberhasilannya mengandaskan segala bentuk konspirasi.

“Presiden AS, berdasarkan ilusinya yang kekanakan dan absurd serta bersumber dari kesalahan perhitungan berkhayal akan dapat menekan Iran tanpa menanggung resiko. Tapi dia harus mengetahui bahwa jika ancaman itu diterapkan maka kepentingan negaranya dan para anteknya di semua titik dunia akan celaka,” tegasnya.

Di bagian akhir dia menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Iran siap menjalankan perintah Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Ali Khamenei.

“Anak-anak bangsa Iran di Angkatan Bersenjata bersiap sepenuhnya untuk mengubur segala bentuk konspirasi dan memberi musuh pelajaran tak terlupakan sebagaimana dahulu,” tegasnya. (alalam)

Takut Iran, Ini Detail Permintaan Israel Kepada Rusia

Terkait dengan kegamangan Israel melihat eksistensi Iran yang memimpin Poros Resistensi di Suriah sumber Israel, Selasa (24/7/2018), menyingkap apa yang disebutnya desakan Tel Aviv kepada Menlu Rusia Sergey Lavrov yang berkunjung ke Israel pada Senin lalu.

Sebagaimana dilansir Times of Israel, usai pertemuan Lavrov dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seorang pejabat tinggi Israel di kota Al-Quds (Yerussalem) mengatakan, “Tel Aviv meminta Moskow menjamin terpenuhinya sejumlah persyaratan yang tak memungkinkan Iran memiliki pijakan militer di Suriah.”

Sumber anonim itu menyebutkan beberapa permintaan Israel kepada Rusia sebagai berikut;

  • Meniadakan semua rudal jarak jauh dan menutup semua pabrik rudal berpresisi tinggi di Suriah.
  • Menyingkirkan semua sistem pertahanan udara yang melindungi senjata-senjata itu di Suriah.
  • Menutup semua pintu perbatasan antara Suriah dan Lebanon serta antara Suriah dan Irak demi mencegah penyelundupan senjata Iran.

Pejabat Israel itu juga berasumsi bahwa Rusia “berkomitmen” untuk membuat lingkar pengaman bagi Israel sejauh 100 kilometer dari perbatasan utara Israel, dan “sebagai tahap awal” Israel menerima komitmen itu namun akan terus berusaha mencegah “mengakarnya Iran” di bagian manapun di Suriah.

Dia menambahkan, “Selagi pasukan Iran berkemampuan menembakkan rudal jarak jauh ke sasaran-sasaran Israel, meskipun mereka berada di luar zona penyangga, Angkatan Udara Israel tidak akan berhenti berbuat untuk melindungi warga Israel.”

Dia menjelaskan bahwa kalaupun Iran sepakat atas pengadaan zona penyangga yang bebas dari keberadaan pasukan Iran atau milisi yang didukungnya itu, Israel masih belum puas, karena “Iran ingin mengubah Suriah  menjadi Lebanon kedua.”

Sebelumnya, Reuters mengutip pernyataan seorang pejabat anonim Israel bahwa Tel Aviv menolak tawaran Rusia mengenai peniadaan pasukan Iran sejauh 100 kilometer dari perbatasan zona demiliterisasi Golan Suriah. (alalam)