Rangkuman Berita Timteng Kamis 3 Agustus 2017

kotak makan palestinaJakarta, ICMES: Bantuan makanan yang diberitakan oleh para pemuda Iran kepada penduduk Palestina bersamaan dengan pesta keberhasilan rakyat Palestina menggagalkan penerapan sistem keamanan pasukan Zionis Israel di Masjid al-Aqsa telah menimbulkan kekuatiran Israel terhadap pengaruh Iran di kota al-Quds (Yerussalem).

Media Arab Saudi dan para aktivis, Rabu (2/8/2017), melaporkan bahwa ratusan orang mengungsi dari distrik Awamiyah di daerah Qatif di bagian timur negara ini akibat eskalasi kontak senjata antara pasukan Saudi dan para pemuda setempat.

Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani menyebut negaranya semakin kuat setelah diboikot, dan siap mengatasi krisis Teluk melalui dialog tanpa dikte dan intervensi terhadap kedaulatan dan urusan internal Qatar.

Sebanyak 4777 orang menjalani proses relokasi mereka dari kawasan Arsal, Lebanon timur, ke kota Idlib, Suriah. 116 unit bus yang dibarengi 17 ambulan telah dikerahkan untuk mengeluarkan mereka dari Lebanon.

Berita selengkapnya;

Iran Sediakan Puluhan Ribu Kotak Makanan Untuk Demonstran Di Al-Quds

Bantuan makanan yang diberitakan oleh para pemuda Iran kepada penduduk Palestina bersamaan dengan pesta keberhasilan rakyat Palestina menggagalkan penerapan sistem keamanan pasukan Zionis Israel di Masjid al-Aqsa telah menimbulkan kekuatiran Israel terhadap pengaruh Iran di kota al-Quds (Yerussalem).

Koran al-Akbhar terbitan Lebanon, Rabu (2/8/2017), memuat berita berjudul “Pelacakan Terhadap Iran di al-Quds Melalui Kotak Makanan”. Di berita ini disebutkan bahwa koran beroplah besar Israel Hayom (IH) yang berafiliasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (1/8/2017), tampak kebingunan menyaksikan maraknya demonstrasi dan kerusuhan sehingga tak jelas siapa yang hendak dijadikan kambing hitam.

Dalam kebingungan itu IH menuding Ketua Otoritas Palestina Mahmoud Abbas , tapi juga menyalahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai provokator, dan kemudian juga menuduh Iran sebagai penyulut api konflik karena menyokong para demonstran Palestina dengan bantuan makanan senilai jutaan Shekel, mata uang Israel.

“Dukungan Turki kepada jemaah shalat Palestina dalam aneka peristiwa Temple Mount (Masjid al-Aqsa) rupanya masih belum cukup sehingga Iranpun ikut menggerakkan orang-orang Palestina agar bentrok dengan pasukan keamanan Israel di sekitar Temple Mount,” tulis IH, seperti dikutip al-Akhbar.

IH menyebutkan bahwa banyak orang Palestina yang memenuhi lorong-lorong kota lama Baitul Maqdis setiap hari menerima kotak-kotak paket makanan bertuliskan pesan Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Ali Khamenei: “Dengan bantuan  Allah, al-Quds akan bebas,” dan ini menunjukkan adanya gerakan pemuda yang didukung oleh Iran dalam mendistribusikan makanan itu.

IH mengutip pernyataan seorang pejabat tinggi dinas rahasia Israel bahwa penyediaan puluhan ribu kotak makanan setiap hari memerlukan dana yang sangat besar sehingga tidak mungkin bisa dilakukan oleh sekelompok anak muda.

Selanjutnya IH juga mengutip pernyataan seorang pejabat Palestina yang mengaku mengetahui adanya distribusi kotak makanan itu.

“Kami mengetahui distribusi makanan oleh Iran tapi karena terhentinya kerjasama keamanan maka kami tidak menginformasikannya kepada pihak Israel… Padahal kami sebenarnya tidak memperkenankan keterlibatan Iran di Palestina agar kami tidak diprotes oleh negara-negara Arab,” kata pejabat itu. (irna)

Bentrok Pemuda Dengan Aparat Saudi, Ratusan Orang Mengungsi

Media Arab Saudi dan para aktivis, Rabu (2/8/2017), melaporkan bahwa ratusan orang mengungsi dari distrik Awamiyah di daerah Qatif di bagian timur negara ini akibat eskalasi kontak senjata antara pasukan Saudi dan para pemuda setempat.

Para aktivis menuduh aparat keamanan dan tentara Saudi memaksa penduduk keluar dari Awamiya dengan melepaskan tembakan secara membabi buta ke rumah-rumah agar penduduk panik dan ketakutan.

Di media sosial tersebar seruan untuk penyediaan tempat bagi warga Awamiyah yang mengungsi.

Sumber-sumber lokal Saudi sebelumnya memastikan dua pemuda Awamiya terbunuh akibat tembakan pasukan Saudi.

Reuters mengutip laporan laman berita Mirat al-Jazeera mengenai pernyataan penduduk Awamiyah bahwa situasi di distrik ini sangat rawan.

TV resmi Saudi menyebutkan otoritas negara ini meminta para pengungsi mendatangi kantor wilayah setempat untuk meminta tempat tinggal sementara atau ganti rumah-rumah yang terpaksa mereka tinggalkan.

Di Bahrain yang mayoritas penduduknya juga bermazhab Syiah terjadi unjuk rasa di sejumlah daerah mengutuk “kejahatan rezim Saudi” terhadap penduduk Awamiyah.

Koran Guardian terbitan Inggris melaporkan bahwa para pejabat Kanada mengaku prihatian atas adanya laporan mengenai penggunaan mobil-mobil lapis baja oleh otoritas Arab Saudi dalam operasi keamanan di Awamiya.

Kawasan timur Saudi merupakan kawasan kaya minyak yang mayoritas penduduknya bermazhab Syiah dan belakangan ini berusaha melawan penindasan rezim Wahabi dan klan al-Saud terhadap mereka yang sudah selama puluhan tahun. (alalam/rayalyoum)

Emir Qatar Sebut Negaranya Semakin Kuat Setelah Diboikot

Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani menyebut negaranya semakin kuat setelah diboikot, dan siap mengatasi krisis Teluk melalui dialog tanpa dikte dan intervensi terhadap kedaulatan dan urusan internal Qatar.

Hal ini dia ungkapkan saat memimpin rapat rutin dewan menteri Qatar di Doha, Rabu (2/8/2017), sembari menyebut negaranya justru semakin kuat setelah diboikot oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir sejak Juni 2017.

“Qatar bagi kami dan semua orang pada Juni 2017 berbeda dengan Qatar sebelumnya. Kita memiliki sejarah yang kita banggakan dan kami sanjung, namun apa yang terjadi pada bulan Juni 2017 telah menguatkan dan mendorong kita untuk berbuat lebih banyak demi kemaslahatan negara ini,” katanya, seperti dilansir kantor berita Qatar, QNA.

Lebih lanjut dia mengulangi apa yang pernah dia tegaskan sebelumnya pada 21 Juni lalu mengenai kesiapan Qatar berdialog dengan negara-negara Arab yang memboikotnya.

“Pemerintah Qatar siap menyelesaikan krisis Teluk melalui dialog, dan jika memang ada upaya pencapaian kesepakatan maka kesepakatan ini harus mencakup semua pihak tanpa dikte dan intervensi terhadap urusan nasional dan internal negara manapun,” katanya.

Seperti diketahui, sejak 5 Juni lalu Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir memutus hubungan diplomatiknya dengan Qatar setelah mereka menuding Doha mensponsori terorisme, namun Doha menepis keras tuduhan ini.

Pada tanggal 22 Juni lalu empat negara itu menyodorkan 13 tuntutan, termasuk penutupan stasiun TV Al-Jazeera, tapi Qatar menolaknya mentah-mentah sembari menyebutnya “tidak realistis.” (rayalyoum)

4777 Orang Pindah Ke Idlib, Riwayat Jabhat al-Nusra Di Lebanon Berakhir

Sebanyak 4777 orang, Rabu (2/8/2017), menjalani proses relokasi mereka dari kawasan Arsal, Lebanon timur, ke kota Idlib, Suriah. 116 unit bus yang dibarengi 17 ambulan telah dikerahkan untuk mengeluarkan mereka dari Lebanon.

Relokasi ini dilakukan berdasarkan kesepakatan yang dicapai Kamis pekan lalu antara Hizbullah Lebanon dan kelompok teroris Jabhat al-Nusra setelah keduanya bertempur selama enam hari hingga pihak pertama dapat mengalahkan pihak kedua di kawasan Arsal.

Sesuai kesepakatan ini, pasukan Jabhat al-Nusra bersama keluarga dan sejumlah pengungsi di beberapa kamp Arsal menyatakan siap kembali ke Suriah dengan pengamanan penuh. Selain itu, mereka juga membabaskan delapan tawanan Hizbyllah.

Rabu malam tiga tawanan Hizbullah terbebas dari tangan Jabhat al-Nusra, sementara lima lainnya akan dibebaskan setelah semua anggota Jabhat al-Nusra keluar dari Lebanon.

Operasi militer Hizbullah yang didukung tentara dan rakyat Lebanon berhasil membebaskan sekira 100 kilometer persegi kawasan Lebanon dari pendudukan kawanan teroris Jabhat al-Nusra sehingga menjadi satu langkah besar dalam penumpasan terorisme.

Sejauh ini masih ada kawasan di bagian timur Lebanon yang diduduki kelompok teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kerena itu diperkirakan dalam waktu dekat masih akan ada operasi militer lagi untuk pembebasan kawasan tersebut. (irna)