Rangkuman Berita Timteng Kamis 18 Oktober 2018

khashoggi - konsulat saudiJakarta, ICMES: Tiga sumber pejabat Turki yang mengetahui kasus hilangnya wartawan dan kritikus Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam keterangan mereka kepada jaringan berita CNN.

Perwakilan Arab Saudi dan Suriah terlibat aksi saling tuding dalam sidang Majelis Umum PBB yang digelar untuk membahas perkembangan situasi krisis Suriah.

Wakil ketua parlemen Iran Majelis Syura Islam bidang internasional Hussain Amir Abdollahian menilai tidak kecil kemungkinan Kerajaan Arab Saudi telah menghabisi wartawan dan kritikus Saudi Jamal Khashoggi.

Arab Saudi menepis laporan media Israel bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Arab Saudi Jenderal  telah mengadakan pertemuan dengan sejawatnya dari Israel.

Berita selengkapnya:

Tiga Pejabat Turki Ungkap Perwira Tinggi Saudi Otak Pembunuhan Khashoggi

Tiga sumber pejabat Turki yang mengetahui kasus hilangnya wartawan dan kritikus Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam keterangan mereka kepada jaringan berita CNN, Rabu (17/10/2018), telah mengungkap keberaan seorang perwira tinggi direksi dinas intelijen umum Saudi sebagai “otak” yang telah mengatur dan memantau proses kejatan terhadap Khashoggi.

Salah seorang sumber menyebutkan bahwa pejabat tinggi Saudi itu adalah  “orang yang dekat dengan lingkaran internal Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohamed bin Salman (MbS)”.

Tidak dijelaskan apakah MbS mengetahui pembunuhan itu, sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa MbS mengaku tidak mengetahuinya.

Sumber kedua menyatakan, “Perwira itu menghimpun dan mengirim timnya untuk menginterogasi Khashoggi… Mereka semula ragu mengenai adanya hubungan antara Khashoggi dan Qatar, tapi memang tidak ada bukti mengenai adanya hubungan antara Qatar dan Khashoggi.”

Sumber ketiga mengatakan bahwa perwira tinggi yang mengatur proses pembantaian Khashoggi itu “tidak berterus terang mengenai apa yang dia katakan kepada Riyadh sehingga menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki informasi yang jelas mengenai proses itu selama beberapa hari.”

Trump dan menlunya, Mike Pompeo, Selasa lalu menyatakan bahwa MbS telah memberitahu keduanya bahwa penyelidikan atas kasus ini telah dimulai dan hasilnya akan terlihat dalam waktu dekat. Senin lalu Trump mengaku mengambil kesimpulan dari percakapan telefonnya dengan Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi bahwa bisa jadi dalangnya adalah “pembunuh nakal”.

Salah satu narasumber mengatakan, “Ada kemungkinan laporan nanti akan tersimpul pada pernyataan bahwa proses (pembunuhan) itu memang telah dilakukan, tapi tanpa ada kejelasan (rinci) sehingga masih misteri, dan orang-orang yang terlibat akan dihukum.”

Sumber lain menyebutkan bahwa laporan masih dipersiapkan, dan “perkara bisa jadi berubah.” (raialyoum)

Kecam Saudi Di PBB, Suriah Angkat Kasus Khashoggi

Perwakilan Arab Saudi dan Suriah terlibat aksi saling tuding dalam sidang Majelis Umum PBB yang digelar untuk membahas perkembangan situasi krisis Suriah, Rabu (17/10/2018).

Dalam sidang di markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Wakil tetap Suriah di PBB Bashar Jaafari mengecam Saudi dengan mengangkat kasus penghilangan dan pembunuhan jurnalis dan kritikus Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

“Saudi yang terlibat dalam kasus hilangnya jurnalis Khashoggi tak patut berpidato kepada majelis ini,” kecam Jaafari.

Setelah Jaafari selesai berbicara, Wakil Tetap Saudi untuk PBB Abdallah Yahya al-Mouallimi meminta untuk berbicara, dan ketika dia mulai berbicara Jaafri segera beranjak meninggalkan ruang sidang.

Al-Mouallimi balik mengecam Suriah dengan balik menuduh Damaskus terlibat dalam penghilangan ribuan wartawan.

“Rekan ini berbicara mengenai hilangnya satu orang jurnalis, sementara rezim Suriah sendiri terlibat dalam penghilangan ribuan wartawan di penjara-penjaranya,” tuding Al-Mouallimi.

Jaafari sendiri dalam pidatonya juga mengecam pedas pasukan koalisi internasional pimpinan AS dan menyebutnya telah melakukan kejahatan baru terhadap bangsa Suriah dengan membom kota Hajin, provinsi Deir Ezzor, Suriah timur dengan bom fosfor putih yang dilarang oleh masyarakat internasional hingga jatuh puluhan korban jiwa dan luka.

“Koalisi internasional memerangi segala sesuatu kecuali teroris, dan perbuatannya membuktikan bahwa tujuannya sejalan dengan tujuan kelompok-kelompok teroris dalam menebar kekacauan, pembunuhan, kehancuran, dan terus menyokong kelompok teroris ISIS,” tegasnya.

Dia kemudian mendesak Dewan Keamanan PBB segera menyelidiki kejahatan koalisi internasional dan bergerak untuk mencegah terulangnya keberingasan pasukan AS dan pasukan asing lainnya yang bercokol di Suriah secara ilegal.

Jaafari menegaskan bahwa negara-negara yang mensponsori teroris justru menguasai mimbar-mimbar PBB, sementara Pasukan Arab Suriah (SAA) terus bergerak maju memberantas kelompok-kelompok teroris. Menurutnya, negara-negara ini bertujuan melancarkan tekanan politik terhadap pemerintah Suriah dan menghadang gerak maju operasi militer SAA tersebut.

Jaafari mengingatkan bahwa proses stabilisasi Suriah akan berujung pada penarikan semua pasukan asing AS, Inggris, Perancis, Israel, Turki dan lain-lain dari seluruh wilayah Suriah karena status mereka adalah pasukan pendudukan. (raialyoum/alalam)

Iran: Pembantai Warga Sipil Yaman Tidaklah Aneh Jika Membunuh Khashoggi

Wakil ketua parlemen Iran Majelis Syura Islam bidang internasional Hussain Amir Abdollahian menilai tidak kecil kemungkinan Kerajaan Arab Saudi telah menghabisi wartawan dan kritikus Saudi Jamal Khashoggi.

“Terkait dengan wartawan Saudi Khashoggi kita menunggu hasil penyelidikan Turki… Saya kira, Saudi yang telah membunuh ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak kecil, di Yaman, tidaklah aneh jika bertindak demikian terhadap para oposan dan kritikusnya,” ungkap Abdollahian dalam wawancara dengan RT, Rabu (17/10/2018).

Seperti diketahui, Khashoggi hingga kini belum jelas nasibnya setelah memasuki gedung konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu. Otoritas Saudi mengklaim bahwa dia telah meninggalkan gedung itu, namun otoritas Turki membantah klaim ini, sementara di media telah beredar keterangan dari sumber-sumber pejabat Turki bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam Konsulat.

Sumber anonim di kantor kejaksaan Turki menyebutkan bahwa tim penyelidik Turki telah menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Khashoggi terbunuh. (rt)

Saudi Bantah Kepada Staf Militernya Berjumpa Dengan Sejawatnya Dari Israel

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Arab Saudi menepis laporan media Israel bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Arab Saudi Jenderal  Fayyad Al-Ruwaili telah mengadakan pertemuan dengan sejawatnya dari Israel Letjen Gadi Eizenkot.

Seperti dilansir Sabq milik Saudi sumber kemhan negara kerajaan ini dalam sebuah statemennya menegaskan “tdak benar apa yang dilaporkan media Israel mengenai pertemuan dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel di sela-sela konferensi para pemimpin angkatan bersenjata di New York, AS.”

Dia melanjutkan bahwa yang benar ialah bahwa kepala staf umum telah ikut serta dalam sebuah pertemuan internasional para kepala staf umum yang diselenggarakan di Washington untuk mendiskusikan “perlawanan terhadap kelompok-kelompok ekstremis dengan partisipasi 81 negara pada 15-16 Oktober 2018.”

Beberapa media online Israel menyebutkan Eizenkot telah mengadakan pertemuan dengan Al-Ruwaili di sela-sela konferensi, dan kedua membahas masalah Iran.”

Media itu juga melaporkan bahwa Eizenkot juga mengadakan pertemuan dengan para pemimpin kawasan Timteng lain, termasuk Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Yordania, Letjen Mahmoud Freihat. (rt)