Rangkuman Berita Timteng Jumat 20 Juli 2018

peta quneitra suriahJakarta, ICMES:  Rusia dan berbagai kelompok pemberontak Suriah telah mencapai kesepakatan yang mengharuskan pemberontak menyerahkan wilayah yang mereka kuasai di provinsi Quneitra, Suriah selatan, kepada tentara Suriah.

Iran kembali menepis klaim Israel bahwa para intelijen negara Zionis ini berhasil mengeruk dokumen rahasia aktivitas nuklir Iran dari sebuah situs di selatan Teheran, ibu kota Iran.

Sayap militer Hamas, Brigade Ezzeddin al-Qassam, menyatakan satu aktivisnya gugur, Kamis (19/7/2018), akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan agar perjanjian nuklir Iran dipertahankan, dan berharap agar tidak terjadi eskalasi ketegangan setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari perjanjian nuklir Iran.

Berita selengkapnya;

Pemberontak Suriah Menyerah Dan Akan Keluar Dari Provinsi Quneitra

Rusia dan berbagai kelompok pemberontak Suriah telah mencapai kesepakatan yang mengharuskan pemberontak menyerahkan wilayah yang mereka kuasai di provinsi Quneitra, Suriah selatan, kepada tentara Suriah demi mengakhiri operasi militer di kawasan yang sangat sensitif karena dekat dengan Israel tersebut.

Hal ini terjadi bersamaan dengan berakhirnya proses penerapan perjanjian lain yang juga disupervisi oleh Rusia untuk mengevakuasi semua penduduk kota Foua dan Kafarya, provinsi Idlib, yang sudah tiga tahun dikepung oleh kelompok-kelompok bersenjata.

Dalam beberapa tahun terakhir ini di Suriah telah dicapai berbagai kesepakatan yang umumnya mengharuskan kawanan bersenjata angkat kaki dari kawasan yang semula mereka kuasai, dan yang terbaru di antara ialah evakuasi dari provinsi Daraa, Suriah selatan.

Direktur Ekskutif Obervatorium Suriah untuk HAM Rami Abdulrahman kepada AFP mengatakan, “Rusia dan kelompok-kelompok oposisi telah mencapai kesepakatan yang menetapkan keharusan keluarnya para penolak penyelesaian (rekonsiliasi) menuju Suriah utara dan masuknya lembaga-lembaga pemerintah ke kawasan yang dikuasai oposisi.”

Hal yang sama juga dilaporkan oleh media resmi Suriah dengan menyebutkan bahwa kesepakatan itu menetapkan kembalinya Pasukan Arab Suriah (SAA) ke berbagai wilayah pernah mereka tempati sampai tahun 2011, yaitu tahun pecahnya konflik di negara ini.

Sejak beberapa tahun lalu kelompok-kelompok pemberontak Suriah menguasai sebagian besar provinsi Quneitra, termasuk sebagian besar kawasan zona penyangga di Golan Suriah yang bersebelahan dengan wilayah Golan yang diduduki Israel.

Kesepakatan tersebut juga mengharuskan para pemberontak menyerahkan senjata berat dan sedangnya kepada tentara Suriah. Namun, menurut salah satu anggota tim perunding pemberontak, hingga kini belum jelas kapan kesepakatan itu akan diterapkan.

Kesepakatan ini tidak berlaku untuk kelompok teroris Hayat Tahrir Sham alias Jabhat al-Nusra yang juga bercokol di kawasan perbukitan di wilayah perbatasan antara provinsi Quneitra dan provinsi Daraa.

SAA memulai serangan militernya ke posisi-posisi pemberontak di provinsi Quneitra sejak Ahad lalu setelah berhasil menguasai lebih dari 90% wilayah provinsi Daraa. (raialyoum)

Iran Taggapi Lagi Klaim Israel Berhasil Mencuri Dokumen Nuklir Iran

Iran kembali menepis klaim Israel bahwa para intelijen negara Zionis ini berhasil mengeruk dokumen rahasia aktivitas nuklir Iran dari sebuah situs di selatan Teheran, ibu kota Iran.

New York Times dan media pemberitaan lain beberapa waktu lalu memuat laporan mengenai rincian operasi yang diklaim Mossad dilakukan di dekat Teheran. Disebutkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada akhir April lalu kembali tampil dan melakukan presentasi anti Iran dengan membeberkan apa yang diklaimnya sebagai data dari sebuah gudang rahasia di Teheran.

Menurutnya, para agen Israel berhasil menyusup ke gudang dalam sebuah operasi yang berlangsung satu malam dan kemudian memboyong “setengah ton materi” yang terdiri dari 55.000 halaman dan 55.000 file lain pada 183 keping CD.

Menanggapi hal ini, juru bicara misi diplomatik Iran untuk PBB, Alireza Miryousefi , Kamis (19/6/2018), mengatakan, “Sepertinya mereka (Isreal) mencoba untuk melihat apakah klaim anehnya akan mendapatkan penonton di Barat untuk dipercaya.”

Dia menambahkan, “Pemberitahuan bahwa Iran akan meninggalkan segala jenis informasi sensitif di beberapa gudang acak di Teheran itu sungguh menggelikan.”

Wakil Menlu Iran Abbas Araghchi  juga pernah menyebut presentasi Netanyahu itu “kekanakan” dan konyol. Dia juga beralasan bahwa tidak mungkin Iran membiarkan dokumen sedemikian berharga tertinggal di suatu tempat.

Menlu Iran Javad Zarif juga pernah berkomentar melalui akun Twitternya dengan menyebut Netanyahu telah melakukan “tangisan serigala”,  yakni berkata sesuatu yang tak dapat dipercaya.

“Selama ini, yang bisa Anda lakukan hanyalah membodohi beberapa orang saja,” cuit Zarif. (presstv)

Satu Aktivis Hamas Gugur Akibat Serangan Israel

Sayap militer Hamas, Brigade Ezzeddin al-Qassam, menyatakan satu aktivisnya gugur, Kamis (19/7/2018), akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.

Al-Qassam menyebutkan bahwa pejuangnya yang bernama Abdul Karim Ismail Ridwan telah gugur akibat serangan udara Israel ke kawasan timur Rafah, Jalur Gaza utara.

Para saksi mata mengatakan bahwa serangan udara itu menyasar lingkungan pos pasukan pengontrol lapangan yang berafiliasi dengan Hamas di kawasan tersebut.

Di pihak lain, pasukan Israel menyatakan jet tempurnya telah menyerang sekelompok pemuda yang telah melepaskan bom-bom balon dekat pos tersebut, dan serangan ini dilakukan setelah pasukan Israel yang menggelar operasi penyisiran di dekat pagar perbatasan Israel-Gaza menghadapi serangan mortir di selatan Gaza.

Departemen Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan sebanyak 142 orang Palestina telah gugur dalam konfrontasi yang terjadi hampir setiap hari di wilayah perbatasan selama warga Palestina menggelar aksi Great March of Riturn sejak 30 Maret lalu, sementara jumlah korban luka mencapai lebih dari 16,000 orang yang sebagian di antaranya kaum perempuan dan anak kecil.

Mengenai Abdul Karim Ismail Ridwan, Departemen Kesehatan Palestina di Gaza menjelaskan bahwa pemuda berusia 22 tahun itu gugur setelah menderita luka akibat serangan udara Israel yang juga telah menjatuhkan tiga korban luka lain. (raialyoum)

Presiden Rusia Minta Perjanjian Nuklir Iran Dipertahankan

Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan agar perjanjian nuklir Iran dipertahankan, dan berharap agar tidak terjadi eskalasi ketegangan setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari perjanjian yang diberi nama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) ini.

Dalam kata sambutannya pada pertemuan dengan para dubes Rusia di Moskow, Kamis (19/7/2018), Putin menyebut JCPOA sebagai dokumen penting dalam kerangka upaya non-proliferasi nuklir.

Dia juga menyinggung perkembangan situasi Suriah dengan mengatakan bahwa terorisme global telah menerima pukulan telak di Suriah, sementara perjanjian Astana dan hasil Konferensi Sochi telah merintis proses politik yang kongkret untuk Suriah.

Mengenai hasil pertemuan puncaknya dengan Presiden AS Donald Trump di Helsinki, Finlandia, Putin mengatakan ada pihak AS yang berusaha meremehkan pertemuan ini.

“Tapi hubungan dengan Washington berjalan positif. Orang yang meremehkan pertemuan puncak dengan Trump ini berbohong dan berusaha menampilkan AS dengan citra yang menyalahi realitas,” katanya.

Dia menambahkan, “Ada sebagian pihak di Washington yang mengorbankan kesefahaman antara kedua negara demi merealisasikan kepentingan sempit mereka.”

Putin dan Trump telah membicarakan berbagai isu politik dan ekonomi internasional serta posisi Rusia di tengah perkembangan situasi internasional. (alalam)