Rangkuman Berita Timteng Jumat 13 Juli 2018

tentara suria di daraa2Jakarta, ICMES: Pasukan Arab Suriah (SAA) telah memasuki kota Tafas di barat kota Daraa, provinsi Daraa, Suriah Selatan.

Para aktivis media sosial Arab Saudi memastikan bahwa ulama ternama Saudi Syeikh Safar al-Hawali, 68 tahun, dan tiga putranya diciduk beberapa hari setelah kabar mengenai buku karyanya tersiar mengandung nasihat-nasihat kepada dinasti yang berkuasa di Saudi.

Satu unit jet tempur Panavia Tornado milik Saudi terjatuh di kawasan Asir, Saudi, Kamis (12/7/2018). Dia menyebutkan bahwa jet tempur itu terjatuh di Asir.

Juru bicara Kemlu Iran Bahram Qasemi membantah keras “tuduhan berulang” Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengenai proyek rudal Iran.

Berita selengkapnya;

Tentara Suriah Rebut Kembali Kota Daraa Dan Masuki Kota Tafas

Pasukan Arab Suriah (SAA) telah memasuki kota Tafas di barat kota Daraa, provinsi Daraa, Suriah Selatan, di tengah sambutan meriah penduduk setempat setelah kota ini bergabung dengan rekonsiliasi dan kawanan bersenjata di dalamnya meletakkan dan menyerahkan senjata mereka kepada SAA, Kamis (12/7/2018).

Bendera Republik Arab Suriah telah dikibarkan di gedung perwakilan rakyat kota Tafas yang berjarak 13 kilometer dari kota Daraa setelah Tafas bergabung dengan rekonsiliasi, dan satuan-satuan SAA tersebar di dalamnya.

Kedatangan SAA ke Tafas mendapat sambutan luas dari penduduk setempat antara lain dengan turut mengibarkan bendera nasional Suriah dan menandai bahwa kota ini telah aman dan stabil setelah kelompok-kelompok militan menyerah dan meletakkan senjata di bawah tekanan operasi militer SAA untuk menumpas teroris di provinsi Daraa.

Senin lalu SAA memasuki desa Zizun dan kota kecil Tal Shihab di bagian barat daya provinsi Daraa, dan ini terjadi juga dalam kerangka pengembangan rekonsiliasi di provinsi Daraa yang terjadi bersamaan dengan keberhasilan SAA membebaskan puluhan daerah pedesaan dan menyudahi eksistensi teroris di sana.  (sana)

Kecam Kerajaan Saudi, Ulama Ternama Ini Diringkus Bersama 3 Anaknya

Para aktivis media sosial Arab Saudi memastikan bahwa ulama ternama Saudi Syeikh Safar al-Hawali, 68 tahun, dan tiga putranya diciduk beberapa hari setelah kabar mengenai buku karyanya tersiar mengandung nasihat-nasihat kepada dinasti yang berkuasa di Saudi sekaligus para ulama besar yang dekat dengan kalangan istana.

Syeikh Safar al-Hawali  adalah ulama produktif yang telah menghasilkan banyak karya tulis yang satu di antaranya telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul “Belitan Amerika di Tanah Suci”. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kondisi kesehatannya kini memburuk.

Pengguna akun twitter berbahasa Arab “Mo’taqali al-Rai” menyatakan bahwa al-Hawali diciduk dalam sebuah aksi penggerebekan rumahnya oleh aparat, dan dalam aksi ini aparat juga telah menakut-nakuti para cucunya yang masih kecil serta menyita beberapa ponsel dan perangkat elektronik.

Netizen itu juga menyebutkan aparat menangkap dua putra Syeikh al-Hawali, Abdul Rahman dan Abdullah, pada Rabu malam (11/7/2018) setelah terjadi penggerebekan terhadap sebuah pesta pernikahan saudara sepupu keduanya di kawasan al-Bahah, sementara juga ada kabar bahwa putra keempatnya yang tinggal di Mekkah tidak jelas keberadaannya.

Beberapa hari lalu sejumlah sumber juga menyebutkan bahwa Syeikh al-Hawali menulis sebuah buku setebal 3000 (tiga ribu) halaman berjudul “Al-Muslimun wa al-Hadharah al-Gharbiyyah” (Muslimin dan Budaya Barat”. Buku itu masih berupa manuskrip dan belum dicetak, dan dalam buku ini dia antara lain mengecam tindakan Kerajaan Saudi menghambur-hamburkan harta demi menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat ke Riyadh, ibu kota Saudi, pada pertengahan tahun 2017. (aljazeera)

Jet Tempur Tornado Milik Saudi Terjatuh di Asir

Juru bicara pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi Kol. Turki al-Maliki membenarkan laporan bahwa satu unit jet tempur Panavia Tornado milik Saudi terjatuh di kawasan Asir, Saudi, Kamis (12/7/2018). Dia menyebutkan bahwa jet tempur itu terjatuh di Asir pada dini hari Kamis pukul 4.41 waktu setempat.

Sebelumnya, reporter saluran al-Alam milik Iran melaporkan bahwa satu jet tempur Saudi terhempas di kawasan Asir di bagian barat daya Saudi, sementara sumber militer Kementerian Pertahanan Yaman memastikan  jet tempur itu terjatuh setelah melancarkan serangan di provinsi Sa’dah, Yaman utara.

Namun al-Maliki menyatakan bahwa kecelakaan terjadi kerusakan teknis setelah jet tempur itu kembali dari misi latihan, dan pilotnya selamat.

“Jet tempur Tornado milik Koalisi yang berafiliasi dengan Angkatan Udara Kerajaan Saudi mengalami kerusakan teknis saat kembali dari misi pelatihan, yang mengakibatkan kecelakaan di kawasan Asir, “ ujarnya. (alalam/gulfnews)

Teheran Kecam Keras Klaim NATO Tentang Proyek Rudal Iran

Juru bicara Kemlu Iran Bahram Qasemi membantah keras “tuduhan berulang” Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengenai proyek rudal Iran.

“Sebagaimana dahulu, kami menolak dan mengecam tuduhan berulang dalam pernyataan NATO mengenai Iran,” tegas Qasemi, Kamis (12/7/2018),  saat menanggapi pernyataan yang dirilis dalam pertemuan puncak NATO yang antara lain menyinggung berbagai persoalan mengenai Iran.

Dia menjelaskan, “Kami telah memantau dengan cermat berbagai perkembangan dan persoalan yang didiskusi dalam pertemuan itu, terutama perangai dan tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap para anggota NATO. Naif, meskipun sebagian besar dana NATO terpakai untuk menjamin keamanan bagi AS tapi negara ini berusaha menuntut dan memaksakan pendapat dan kebijakannya terhadap bangsa-bangsa lain, terutama negara-negara Eropa.”

Qasemi menambahkan, “Hal yang benar-benar mengherankan ialah bahwa sebagian pihak masih sia-sia bersikeras dengan tuduhan mentah dan tanpa dasarnya mengenai kebijakan Republik Islam Iran.”

Dia kemudian mengingatkan bahwa Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) selaku satu-satunya otoritas internasional di bidang nuklir masih senantiasa mengkonfirmasi semua aktivitas nuklir Iran.

“Tak syak lagi bahwa negara-negara anggota NATO mengetahui sepenuhnya laporan berulang dan kontinyu IAEA terkait tindakan dan konsistensi Iran kepada janjinya. Karena itu, alih-alih memuaskan para pejabat AS, mereka seharusnya kecewa terhadap inkonsistensi dan keluarnya salah satu anggota NATO (AS) secara ilegal dan sepihak dari perjanjian-perjanjian internasional di berbagai persoalan, termasuk perjanjian nuklir.  Mereka seharusnya menentang kebijakan-kebijakan sepihak dan berbahaya negara ini (AS) daripada mendistorsi fakta yang terang benderang dan nyata,” kecam Qasemi.

Dia menyatakan NATO sama sekali tak beralasan ketika menyatakan prihatin atas program rudal Iran, karena program ini “bukan saja tidak melanggar resolusi PBB nomor 2213, melainkan juga merupakan program yang sepenuhnya konvensional dan defensif.”

“Sebagaimana semua negara merdeka lain di dunia, Iran juga berhak memiliki semua program militer dan pertahanan konvensionalnya untuk membela kepentingan, bangsa, dan eksistensi negaranya. Jelas bahwa pernyataan prihatin yang tak beralasan itu sama sekali tidak akan mempengaruhi kebijakan Republik Islam Iran dalam memelihara, mengembangkan, dan memperkuat kekuatan dan program-program pertahanan rudalnya,” terang Qasemi.

Mengenai peranan Iran di kancah regional, Qasemi menegaskan bahwa Teheran selalu menyerukan kerjasama dan dialog Iran dengan negara-negara jirannya, dan dalam rangka ini Teheran yang berkeyakinan bahwa tak ada solusi militer bagi krisis regional telah mengerahkan segenap upayanya agar dialog  itu terwujud dengan segala bentuknya.

Terakhir Jubir Kemlu Iran menyatakan bahwa sebelum NATO membentuk koalisi-koalisi yang sebagian di antaranya justru mandul dan sandiwara belaka dalam isu penumpasan kelompok teroris ISIS manaka gelombang teroris mengalir tanpa henti dari sejumlah negara dunia ke Timteng Iran justru sudah melakukan berbagai tindakan nyata dan bijak dalam proses penumpasan terorisme hingga kelompok-kelompok teroris tergulung di banyak kawasan yang semula mereka duduki.  (alalam)